INTERNASIONAL

Terus Diserang dengan Isu Hak Perempuan, Jubir Taliban: Kami Islam, Jangan Samakan dengan Eropa

Kabul (SI Online) – Kelompok yang kini memimpin Afghanistan, Taliban, menolak disamakan dengan masyarakat Eropa dalam penegakan hak-hak perempuan.

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan Fox News Digital, di mana dia membahas kritik domestik dan internasional yang dihadapi Taliban sejak mengambil alih kekuasaan Afghanistan tahun lalu.

“Kami adalah masyarakat yang berbeda, masyarakat Islam, jadi kami tidak dapat disamakan dengan masyarakat Eropa,” jawab Shaheen saat ditanya soal hak-hak perempuan dan isu-isu lainnya.

“Kedua, kami sedang membangun semuanya dari awal. Sekarang, satu tahun yang lalu telah selesai segala sesuatu dalam pengambilan kekuasaan kami, dan Anda memiliki pada berabad-abad Amerika Serikat—semua pemerintah yang lebih tua—jadi Anda akan memiliki segalanya lebih baik, jadi kami tidak dapat disamakan,” kata Shaheen, yang dilansir Jumat (26/8/2022).

“Kami membutuhkan waktu untuk membangun segalanya, untuk menyelaraskan dengan hukum Islam kami, norma-norma masyarakat ini, dan kami berharap dengan berlalunya waktu untuk menyelesaikan semua masalah.”

Taliban sendiri telah berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan “dalam batas-batas Islam”, yang menimbulkan pertanyaan tentang hak-hak apa yang masih akan dinikmati perempuan di bawah emirat baru tersebut.

Shaheen mendorong gambaran yang lebih cerah daripada yang dituduhkan oleh para kritikus, dan mengatakan bahwa Taliban telah bekerja untuk mengintegrasikan perempuan ke dalam pemerintahan dan peran kekuasaan dan tidak membatasi akses ke pendidikan sama sekali.

Dia juga mengungkapkan bahwa kelompok tersebut telah menempatkan perempuan di posisi di kementerian pendidikan, kesehatan masyarakat dan dalam negeri.

Demikian pula soal isu hak pendidikan bagi perempuan. “Kami tidak pernah mengatakan kami menentang pendidikan [perempuan],” kata Shaheen kepada Fox News Digital.

“Ini adalah hak universal untuk semua. Kedua, gambarnya tidak seperti yang digambarkan oleh lawan kami.”

“Saat ini, ada 450.000 pelajar universitas swasta dan negeri, semuanya untuk Afghanistan, dan jutaan gadis belajar di sekolah dasar dan juga di sekolah menengah,” imbuh dia.

red: a.syakira

Artikel Terkait

Back to top button