INTERNASIONAL

Tiga Dosen STEI Tazkia Paparkan Hasil Riset di Kyoto

Kyoto, Jepang (SI Online) – Tiga orang perwakilan STEI Tazkia, Sentul, Bogor, menghadiri perhelatan tahunan Society for the Advancement of Socio-Economics (SASE) di Kyoto, Jepang, 23-25 Juni 2018. Ketiga dosen yang terpilih untuk memaparkan hasil risetnya itu adalah Murniati Mukhlisin, Rochania Ayu Yunanda dan Faried Kurnia Rahman.

Kegiatan ilmiah yang dilaksanakan di Universitas Doshisha, itu dihadiri oleh hampir 300 peneliti dari 50 negara.

Murniati membawakan topik “Do Islamic Macroeconomic and Microeconomic Exist” yang mengritisi kontribusi publikasi internasional mengenai lintas sektoral ekonomi Islam empat tahun terakhir.

Murniati menjelaskan, penelitian yang mengambil data Malaysia menduduki peringkat pertama disusul oleh Uni Arab Emirat dan Indonesia. Hal ini diartikan bahwa dinamika ekonomi syariah di Indonesia kurang menarik perhatian dibandingkan dengan kedua negara tersebut. Termasuk juga kurangnya peneliti asal Indonesia yang mempublikasikan risetnya di jurnal internasional.

Rochania menulis topik “current reporting practices in Islamic banks: the impact of human development and national cultures”.

Dia memaparkan di satu sisi, bank syariah beroperasi berdasarkan aturan-aturan Islam yang universal sementara di sisi lain, tiap-tiap negara memiliki country values yang berbeda dan berpengaruh terhadap perilaku. Risetnya bertujuan menguji apakah nilai-nilai budaya, human development, dan democracy index mempengaruhi tingkat transparansi pengungkapan informasi di 40 bank syariah di delapan negara. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa human development dan democracy index mempengaruhi tingkat transparansi sedangkan nilai budaya tidak berpengaruh.

Sedangkan Faried membentangkan risetnya yang berjudul “Firm Performance and Innovation in Halal industry: the case of Indonesia”. Secara umum, tingkat inovasi perusahan yang terdaftar di pasar modal syariah Indonesia masih relatif rendah tetapi para investor di pasar modal syariah memberikan respon positif terhadap segala usaha inovasi yang dilakukan perusahaan secara internal. Yang menjadi catatan adalah perusahaan yang terdaftar di pasar modal syariah harus lebih memperhatikan usaha-usaha inovasi yang dilakukan dengan berkolaborasi dengan pihak eksternal sehingga memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Selain dari STEI Tazkia, hadir beberapa peserta asal Indonesia lainnya yaitu Trisliadi Supriyanto dari Universitas Ibnu Khaldun, Bogor dan Raditya Sukmana dari Universitas Airlangga, Surabaya.

Rep: Ratna Komalasari
Red: Shodiq Ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button