INTERNASIONAL

Tokoh Ulama Taliban Wafat Akibat Ledakan Bom Kelompok ISIS

Kabul (SI Online) – Seorang ulama terkemuka Taliban, Syekh Rahimullah Haqqani, tewas dalam serangan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, ketika penyerang meledakkan bahan peledak yang disembunyikan di kaki palsu plastik.

“Dengan sangat sedih diberitahu bahwa ulama terhormat (Syekh Rahimullah Haqqani) telah syahid dalam serangan pengecut oleh musuh,” kata juru bicara pemerintahan Taliban, Bilal Karimi, seperti dikutip dari TRT World, Jumat (12/8/2022).

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Empat sumber Taliban mengatakan penyerang adalah seseorang yang sebelumnya kehilangan kakinya dan menyembunyikan bahan peledak di kaki palsu plastiknya yang baru.

Taliban mengatakan mereka telah memulihkan keamanan sejak mereka mengambil alih ketika pasukan asing mundur dari Afghanistan hampir setahun yang lalu.

Namun, serangan reguler, banyak dari mereka diklaim oleh ISIS, telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Serangan ini sering menargetkan agama dan etnis minoritas serta para pemimpin Taliban.

Haqqani adalah seorang ulama terkemuka Taliban yang selamat dari serangan sebelumnya, termasuk ledakan besar di kota Peshawar, Pakistan utara pada 2020 yang juga diklaim oleh ISIS dan menewaskan sedikitnya tujuh orang.

“Kami sedang menyelidiki siapa orang ini dan siapa yang membawanya ke tempat penting ini untuk memasuki kantor pribadi Syekh Rahimullah Haqqani,” kata seorang pejabat senior Imarah Islam Afghanistan di Kementerian Dalam Negeri.

“Ini adalah kerugian yang sangat besar bagi Imarah Islam Afghanistan,” tambah mereka.

Dikutip dari BBC, Syekh Haqqani adalah pendukung pemerintah Imarah Islam Afghanistan dan kritikus terkemuka dari kelompok militan Negara Islam Provinsi Kohrasan (IS-K), afiliasi regional ISIS yang beroperasi di Afghanistan dan menentang kekuasaan Taliban.

Dia adalah salah satu tokoh profil tertinggi yang terbunuh di negara itu sejak Taliban kembali berkuasa tahun lalu. Meski memiliki nama yang sama, dia tidak terkait dengan jaringan kelompok militan Haqqani Afghanistan.

red: a.syakira

Artikel Terkait

Back to top button