103 Jurnalis Gugur, Forum Media Palestina: Kami akan Terus Kabarkan Kejahatan Israel
Gaza (SI Online) – Forum Media Palestina menegaskan bahwa pendudukan Israel adalah musuh pers yang paling menonjol pada tahun 2023. Hal itu karena Israel sampai Senin (25/11) telah mengeksekusi 103 jurnalis pria dan wanita dalam waktu 80 hari setelah agresi di Jalur Gaza.
Tentara pendudukan Israel terus melakukan penargetan yang disengaja dan sistematis terhadap jurnalis dan media Palestina tanpa sedikit pun memperhatikan hukum internasional dan konvensi kemanusiaan yang menjamin perlindungan mereka di wilayah konflik.
“Agresi Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu mencapai 103 jurnalis, melebihi jumlah jurnalis yang terbunuh oleh peluru dan rudal pendudukan sejak tahun 2000 hingga tanggal pembunuhan rekan kami Sherine Abu Aqla pada Mei 2022, yang berjumlah 50 jurnalis. Hal itu menjadikan Israel sebagai musuh pers yang paling menonjol sepanjang tahun 2023. Agresinya juga meluas hingga ke keluarga jurnalis dan rumah mereka,” ungkap Forum Media Palestina dalam pernyataan persnya, Senin (25/12/2023).
Forum Media mengungkapkan, pasukan pendudukan Israel menghancurkan markas besar banyak media selama agresi brutal mereka terhadap Jalur Gaza, termasuk markas besar Kantor Berita Al-Rai, Kantor Pers Palestina Safa, dan lembaga media lainnya di Menara Shawa dan Hosari di Gaza. Kejahatan itu didahului dengan penghancuran Menara Palestina dan Menara Watan yang menampung banyak institusi media.
Tentara pendudukan Israel juga menangkap sejumlah jurnalis di Gaza Utara dan menangkap serta memperpanjang penahanan lainnya di Tepi Barat. Itu dilakukan dalam upaya putus asa untuk membungkam suara Palestina, mengaburkan citra Palestina, dan mencegah penyebaran narasi nasional yang memalukan yaitu kejahatan dan kebrutalan pendudukan Israel.
Forum Media Palestina mempertanyakan keberadaan hukum internasional dan konvensi kemanusiaan mengingat pelanggaran yang dilakukan tentara pendudukan Israel terhadap kebebasan media.
“Pembunuhan berdarah dingin terhadap puluhan jurnalis, penghancuran kantor pusat banyak lembaga media, dan serangkaian tindakan yang terus berlanjut. Mengenai penangkapan jurnalis, bahwa komunitas internasional seharusnya menyelamatkan kredibilitas mereka sesuai hak asasi manusia dan menerjemahkan keyakinan mereka secara bebas. Media, kebebasan berpendapat dan berekspresi, hak atas pengetahuan, dan penyebaran informasi dari lapangan,” ungkap mereka.
Forum Media Palestina menegaskan kembali kecaman kerasnya atas agresi brutal Israel terhadap jurnalis Palestina, dan mengecam pernyataan Departemen Luar Negeri AS tentang kurangnya bukti bahwa tentara pendudukan Israel dengan sengaja menargetkan jurnalis, yang bertentangan dengan fakta nyata di lapangan. Terutama dalam hal ini dari banyaknya korban kejahatan Israel, baik jurnalis maupun warga sipil di lapangan.
Forum Media Palestina menegaskan bahwa liputan mengungkap kejahatan genosida yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza akan terus dilakukan, tidak peduli seberapa besar pengorbanannya dan betapa besar tantangannya. “Rudal pendudukan terlalu kecil untuk melemahkan kemauan dan tekad para kesatria media Palestina,” tegas mereka.
Forum Jurnalis Palestina menyerukan kepada Federasi Jurnalis Internasional untuk mengambil tindakan tegas dan pencegahan terhadap pendudukan Israel mengingat catatan kriminal mereka terhadap kebebasan media dan jurnalis, dan untuk mengadili para pemimpin dan tentara pendudukan Israel di pengadilan internasional.
Forum Media Palestina memberi hormat dan mengapresiasi upaya para kesatria media Palestina yang terus siang dan malam mengungkap kejahatan pendudukan Israel kepada dunia.
red: adhila