600 Warga Gaza Gugur Dibombardir Israel, Termasuk 220 Anak-Anak

Gaza (SI Online) – Pasukan pendudukan Israel (IOF) melanjutkan agresi baru mereka di Jalur Gaza selama lima hari berturut-turut, melanjutkan gelombang pengeboman yang terjadi setelah 57 hari gencatan senjata yang rapuh yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.
Lima warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap rumah keluarga Al-Mashharawi di dekat Masjid Al-Julani di lingkungan Al-Tuffah, sebelah timur laut Kota Gaza.
Seorang warga Palestina juga terluka dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di sebelah barat Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza. Pesawat Israel juga menargetkan lahan pertanian di dekat persimpangan Abu Al-Saeed, sebelah barat Rafah.
Pemboman udara dan artileri Israel terus berlanjut semalaman, menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza.
Serangan udara Israel dilaporkan terjadi di wilayah tenggara Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, dan kota al-Qarara, sebelah timur Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, sementara artileri Israel menggempur poros Netzarim di Jalur Gaza tengah.
Sementara itu, artileri Israel menggempur wilayah Zeitoun, tenggara Kota Gaza, dan wilayah barat Beit Lahia, utara Jalur Gaza.
Sejak Israel melanjutkan agresinya ke Jalur Gaza pada Selasa subuh, 18 Maret lalu, hampir 600 warga, termasuk lebih dari 220 anak-anak dan 115 perempuan, telah gugur syahid dan 1.042 lainnya terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Sejak 7 Oktober 2023, pasukan pendudukan Israel telah melakukan perang genosida di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 160.000 warga Palestina gugur dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, ribuan orang hilang, dua juta orang kehilangan tempat tinggal, serta lebih dari 70% bangunan di Jalur Gaza hancur.
sumber: infopalestina