74 Tahun Berlalu, Rakyat Palestina Dambakan Negara Merdeka
Pada tahun yang sama, Inggris menarik diri dari Palestina, dan organisasi bersenjata Yahudi merebut tanah Palestina di mana mereka mendirikan negara Israel.
Setelah itu tiga perempat wilayah Palestina berada di bawah kendali Israel, lalu Yordania menguasai Tepi Barat, dan Jalur Gaza berada di bawah otoritas Mesir.
Dalam Perang Arab-Israel 1967, Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai Mesir, dan Dataran Tinggi Golan Suriah setelah kekalahan tentara Arab.
Terlepas dari penandatanganan Persetujuan Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1993, yang menundukkan beberapa wilayah di wilayah Palestina ke dalam kendali Otoritas Nasional Palestina, namun Israel masih belum puas dengan hasilnya.
Negara Yahudi terus menduduki tanah Palestina, memperluas pemukimannya, dan merampas hak-hak paling dasar warga Palestina.
Mereka telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza sejak tahun 2006 dan menjalankan proyek-proyek untuk me-Yahudi-kan kota Yerusalem yang diduduki. Mereka juga menyerbu kota-kota dan desa-desa di Tepi Barat yang diduduki sambil membangun tembok pemisah di daerah itu.
Perkiraan otoritas Israel dan Palestina mengungkapkan bahwa ada sekitar 650.000 pemukim di permukiman Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki, yang tinggal di 164 permukiman dan 116 pos terdepan.
Hukum internasional menganggap Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal.
Tidak ada solusi yang terlihat
Para pakar melihat tidak ada harapan di masa mendatang untuk pembentukan negara Palestina.