74 Tahun Berlalu, Rakyat Palestina Dambakan Negara Merdeka
Menurutnya, fungsi otoritas tidak lagi sebatas sebagai salah satu hasil dari Kesepakatan Oslo, dan menyebut perwakilan diplomatik resminya secara internasional dan regional.
“Biarkan Otoritas Palestina tetap sebagai aktor yang memikul tanggung jawab rakyat Palestina,” kata Okal.
“Pertanyaannya di sini adalah program apa yang diadopsi Otoritas ini?” lanjut dia.
Dia menyerukan untuk mengubah fungsi Otoritas Palestina terlebih dahulu, selain membangun kembali PLO, karena bertanggung jawab atas semua orang Palestina di dalam dan di luar Palestina.
Mengenai perlawanan terhadap pendudukan Israel, Okal menjelaskan bahwa masalah perlawanan perlu didiskusikan tentang bentuk dan sifatnya, karena “tidak harus dipersenjatai”.
Hari Solidaritas Internasional
Bertepatan dengan peringatan rencana pembagian adalah Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina yang dilembagakan oleh PBB pada 29 November 1977.
Menandai kesempatan itu, Dewan Nasional Palestina, yang berafiliasi dengan PLO, menegaskan dalam sebuah pernyataan pada Minggu bahwa hak-hak Palestina “dipertahankan, tidak dapat diubah, tidak dapat dicabut, dan tidak akan hilang.”
Dia meminta PBB dan negara-negara yang berdiri di belakang Israel, terutama Inggris, untuk memikul tanggung jawab hukum dan moral mereka dan menerapkan bagian lain dari resolusi pembagian wilayah, dan mendirikan negara Palestina di mana Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Dewan Nasional Palestina juga mendesak parlemen di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan hak-hak rakyat Palestina dan mengutuk pendudukan Israel dan kebijakan pemukimannya.
sumber: anadolu agency