Ustaz Nasrullah Zainul Muttaqin Zarkasyi Wafat, Pondok Modern Gontor Berduka
Keluarga Pondok Pesantren Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo berduka. Suara Islam Online, Jumat (28 Desember 2018) pukul 17.13, melalui jejaring WhatsApp (WA) menerima kabar duka dari Ustaz Hassan Muttaqin—salah seorang ustaz di Pondok Gontor Pusat di Ponorogo, menyebut telah wafat Drs. H. Nasrullah Zainul Muttaqin bin KH Imam Zarkasyi. Ustaz Nashrullah wafat dalam usia 57 tahun.
“Innalillah wa inna ilaihi rajiun., telah wafat saudara kami Drs.H. Nasrullah Zainul Muttaqin bin KH Imam Zarkasyi hari ini (Jumat 28 Desember 2018), pada jam 16.45 di RS Darmo Surabaya. Mohon doanya semoga dosanya diampuni, ibadahnya diterima Allah dan semoga wafatnya termasuk wafat husnul khatimah. Aamiin.”
Tidak lama dari kabar duka yang termasuk paling awal di terima Suara Islam tersebut, segera disusul dengan sejumlah kabar sama disertai doa-doa untuk almarhum. Grup WA Universitas Darussalam (Unida) Gontor, di antaranya, yang mengabarkan justru rektornya sendiri, Prof. H. Amal Fathullah Zarkasyi, yang tidak lain adalah kakak kandung almarhum.
Di antara kabar duka yang cukup ramai di sejumlah grup jejaring WA, cukup menarik adalah kesan yang disampaikan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun, red)—-yang memang pernah nyantri di Pondok Modern Gontor. Di samping memposting foto dengan caption ber-lafaz doa bertuliskan huruf Arab, menyebut almarhum Nasrullah Zainul Muttaqin adalah “salah satu putra Pak Zar, yang paling grapyak dan luas pandangannya.”
Almarhum Ustaz Drs. H. Nasrullah Zainul Muttaqin bin KH Imam Zarkasyi, menikah dengan Hj Helianti Utami (asal Malang), adalah putra kesepuluh dari sebelas bersaudara putra-putri KH. Imam Zarkasyi—salah satu dari tiga pemimpin pengasuh dan pendiri (yang disebut sebagai Tri Murti) Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo.
Sekira pukul 23.00, Jumat malam (28 Desember 2018) jenazah almarhum sampai di lingkungan Pondok Modern Gontor. Rencananya pada Sabtu (29 Desember 2018) Pk 09.00 jenazah di shalatkan di Masjid Jami’. Pada jam pelajaran ke tiga sekitar Pk 09.00 tersebut, pelajaran untuk santri ditiadakan. Segenap santri dan ustaz mengikuti shalat jenazah. Kemudian Pk 10.00 dimakamkan di pemakaman keluarga Pondok Gontor.
Kendati sebagai putra dari pimpinan pondok sebesar Gontor, ustaz kelahiran Ponorogo, 21 September 1961 itu tidak pernah bersekolah di Pondok Modern Gontor. Mulai sekolah dasar (SD), sekolah di SD Negeri di Kecamatan Jetis, kemudian di SMP Muhammadiyah di Kota Ponorogo, SMA Negeri 1 di Kota Madiun di Jurusan IPA. Namun kemudian kuliah di Universitas Gajahmada Yogyakarta, Fakultas Sastra Indonesia.