Umat Harus Terus Bersatu Ikuti Komando Ulama dalam Jihad Politik
Ulama melalui ijtima telah memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno setelah pasangan Capres dan Cawapres tersebut menyepakati 17 poin Pakta Integritas yang disodorkan ulama. Setelah dukungan diberikan, para ulama dengan komando Imam Besar Habib Rizieq Syihab bergerak untuk pemenangan Prabowo-Sandi. Habib Rizieq dengan Front Pembela Islam (FPI) nya mengerahkan segenap kemampuannya untuk memperjuangkan hasil Ijtima Ulama ini agar bisa memenangkan pertarungan pemilu mendatang.
Untuk mengetahui dinamika yang terjadi terkait kondisi bangsa dan bagaimana FPI ikut andil dalam melakukan perubahan, Suara Islam mewancarai Ketua Umum DPP FPI KH Shabri Lubis, berikut petikannya:
Bagaimana Anda melihat kondisi negara saat ini, khususnya yang imbasnya terhadap umat Islam?
Saat ini saya melihat terjadinya ketidakadilan dalam penegakkan hukum. Dalam masa momen Pilpres sekarang ini misalnya, Bawaslu terlihat mudah memeriksa pihak yang tidak sejalan dengan rezim, Anies Baswedan angkat tangan dua jari langsung diperiksa tetapi yang lain (pendukung petahana) tidak diperiksa. Kemudian ustaz-ustaz yang mendukung Prabowo atau yang mengkritisi rezim juga diperiksa, misal Ustaz Slamet Maarif (Ketua Persaudaraan Alumni 212) diperiksa Bawaslu di Solo, tapi kita belum melihat bagaimana Bawaslu memeriksa kepala-kepala daerah yang mendukung secara nyata kepada Jokowi. Ini kan mesti ada keadilan. Jadi cara-cara seperti ini mempertontokan ketidakadilan yang akan menjadi bumerang bagi pemerintah sendiri.
Dalam beberapa kesempatan, Anda mengatakan Pilpres saat ini bukan hanya soal memilih presiden, tapi ada kepentingan yang lebih besar khususnya terkait masa depan umat. Maksudnya bagaimana?
Artinya begini, ketika memilih Jokowi berarti kita termasuk memilih pendukungnya, teman-temannya, bos-bosnya, jaringannya. Dan kita lihat selama Jokowi berkuasa apa yang terjadi? yang terjadi misalnya soal infrastruktur, tenaga kerja asing, utang serta proyek gila-gilaan yang tidak masuk diakal seperti reklamasi untuk kepentingan siapa? lebih untuk kepentingan China. Jadi ini bukan hanya sebatas milih Jokowi, tetapi siapa dibalik ini semua. Kemudian para penista agama itu adanya di belakang Jokowi yang sampai sekarang belum ditegakkan hukum seperti Ade Armando, Guntur Romli, Abu Janda, Victor Laiskodat, Sukmawati termasuk Megawati Sukarnoputri.
Lalu ketika berbicara Prabowo bukan hanya urusan memilih Prabowonya, tapi kita juga lihat teman-teman dibelakangnya dan ada perjanjian dengan ulama bahwasanya dia akan menghormati agama, menghormati ulama dan umat Islam, menghormati syariat Islam dan siap memberantas komunis, penista agama, narkoba dan lainnya. Jadi komitmen dengan ulama itu yang menjadi pegangan kita. Selain itu, dia juga mau mengedepankan rakyat pribumi, karena mereka sebagai pemilik negeri ini harus diutamakan ketimbang orang asing. Beda dengan model sekarang ini, disaat rakyat kita kesulitan kerja sementara orang asing sampai pekerjaan buruh diberi kemudahan bahkan dengan gaji yang tinggi. Jadi sekarang sudah telanjang di depan mata kita, belum lagi kebohongan-kebohongan lain yang terjadi sehingga kita harus menghentikan rezim ini dan kita tidak ada pilihan lain selain memilih Prabowo-Sandi.
Bagaimana Anda melihat sosok pasangan Prabowo-Sandi?
Alhamdulillah lumayan baik, artinya untuk menghindari kemungkinan dari banyaknya pihak lain dalam mengelola negara, kita lihat dua orang yang direkomendasikan ulama ini insyaallah baik. Cuma disini kita sudah punya perjanjian, kalau perjanjian ini dilaksanakan ini akan baik sekali.
Saat ini motor penggerak ulama dan umat bertumpu kepada komando Imam Besar Habib Rizieq Syihab, bagaimana Anda melihat ini?
Alhamdulillah dan ini sebuah kewajaran bahwasanya umat Islam Indonesia dalam komando Imam Besar Habib Rizieq Syihab, karena perjuangan beliau yang konsisten dalam menjaga agama dan negara. Jiwa ulama memang seperti itu, selalu membela agama dan negara karena sebagian dari iman. Habib Rizieq tidak terima apabila ada ketidakadilan dan kezaliman di negeri ini, itu jiwanya para ulama sehingga umat dan ulama ikut berjuang bersamanya. Sekarang misalnya di kampung-kampung yang selama ini tidak pernah ikut-ikutan urusan politik, kali ini mereka bangkit dan menyatakan ikut komando Habib Rizieq dan siap memenangkan pasangan yang direkomendasikan ulama. Jadi kebangkitan ulama sekarang ini menjadi ruh untuk menyelamatkan negeri ini, sama seperti dulu ketika zaman kemerdekaan atau zaman pemberontakan PKI dimana para ulama yang paling getol dalam berjuang untuk menyelamatkan bangsa.