Muhammadiyah Setuju Dibentuknya Tim Pencari Fakta atas Banyaknya Korban Petugas KPPS
Jakarta (SI Online) – Muhammadiyah menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya musibah banyaknya korban meninggal dan sakit yang menimpa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 ini.
Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Maneger Nasution menilai, tragedi ini sebagai kejadian luar biasa (KLB) yang belum pernah terjadi di Indonesia maupun di negara-negara lain. Ini juga layak disebut sebagai tragedi demokrasi dan kemanusiaan.
“Kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan berdoa semoga Allah SWT merahmati para korban wafat dan memberi kesembuhan kepada korban sakit,” ungkap Maneger melalui pernyataan tertulisnya kepada Suara Islam Online, Ahad (5/5/2019).
Menurut Maneger, untuk memastikan kehadiran negara, mengetahui penyebab dan meminta pertanggungjawaban para pihak serta memastikan peristiwa yang sama tidak terulang lagi pada masa mendatang, pihaknya setuju dengan pandangan yang mendorong perlunya pembentukan semacam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) merespon ratusan petugas KPPS, pengawas, dan aparat keamanan meninggal dunia usai bertugas pada Pemilu 2019. Komisi Pemilihan Umum mencatat hingga Jumat (3/5), petugas KPPS yang meninggal mencapai 474 orang.
“Pembentukan semacam TGPG itu, di samping terdiri dari unsur penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), kepolisian, juga perlu melibatkan unsur masyarakat sipil berintegritas,” ujarnya.
Ia meminta semua pihak, khususnya pemerintah, untuk memberi perhatian serius terhadap kejadian luar biasa tersebut dengan melakukan langkah-langkah penanggulangan atas korban meninggal dan pencegahan atas korban sakit. Mengajak segenap keluarga bangsa untuk senantiasa berdoa kehadirat Allah SWT agar bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya dan malapetaka.
“Pihak berwajib perlu melakukan penyelidikan mendalam dan serius serta profesional atas tragedi tersebut untuk memintai pertanggungjawaban para pihak,” tandas Maneger.
red: adhila