Taat Meski Ramadhan Telah Berlalu
1 Syawal 1435 H adalah hari raya idulfitri, hari raya seluruh umat Islam di penjuru dunia, bahkan sebagian masyarakat pada malam Idul fitri dilakukan takbir keliling. Tetapi faktanya setelah usai lebaran mereka berbeda sekali kegiatannya selama Ramadhan suka memperbanyak kegiatan wajib ketika tibanya Syawal mereka malah sebaliknya.
Idulfitri merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa. Idul fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertakwa. Kata Idulfitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan berdasarkan dari akar kata fathoro yafthiru dan hadits Rasulullah Saw, “Barangsiapa yang berpuasa di Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah berlalu. “(Muttafaq’alaih).
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Idulfitri berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah). Kita kembali ke faktanya ternyata saat bulan ramadhan selalu taat tapi setelah Ramadhan sudah tidak jadi bagaimana solusi agar kita selalu istiqomah seperti di bulan Ramadhan?
Solusinya yaitu yang pertama, kita harus tetap memelihara amalan-amalan rutin Ramadhan. Seperti shaum, shalat, zikir, sedekah,membaca dan mengkaji Alquran shalat berjamaah, istigfar dan memperbanyak amalan sunah. Kedua, lebih meninggatkan upaya memahami hukum-hukum Allah Swt dengan banyak menghadiri majelis ilmu. Ketiga, lebih giat berdakwah, bulan Ramadhan merupakan bulan turunnya Alquran sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Tidak mungkin petunjuk itu sampai bila tidak didakwahkan. Keempat, berusaha bertobat dengan tobat sebenar-benarnya (taubatan nashuha). Kelima, berusaha selalu hidup di tengah-tengah masyarakat yang bertakwa.
Isti
Dayeuhkolot-Bandung