Jemaah Haji Kloter Pertama Diberangkatkan
Surabaya (SI Online) – Kelompok terbang (kloter) pertama jamaah haji Indonesia akan berangkat ke Tanah Suci hari ini, Sabtu (6/7/2019) dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Pemberangkatan itu menandai dimulainya gelombang penerbangan yang akan berakhir Agustus nanti.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan calon jamaah haji kloter pertama dan kedua yang tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/7). Jamaah tersebut berasal dari Kabupaten Magetan sebanyak 445 orang, Ngawi sebanyak 315 orang, Ponorogo sebanyak 62 orang, dan Kota Surabaya sebanyak 68 orang.
Menggunakan bus, kloter pertama jamaah tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya sekitar pukul 07.00 WIB. Disusul kemudian kedatangan kloter kedua satu jam kemudian. Begitu tiba, jamaah langsung dikumpulkan di Hall Mina untuk Kloter 1 dan Hall Zaitun untuk Kloter 2. Di sana, mereka menjalani proses pemeriksaan dokumen, kesehatan, dan lainnya terkait perjalanan haji.
Menag mengatakan, dua kloter pertama calon jamaah haji asal Jawa Timur diberangkatkan pada Sabtu (6/7). Kloter pertama akan diberangkatkan dari Bandara Juanda Surabaya sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian kloter kedua diberangkatkan pada pukul 07.00 pada hari dan bandara yang sama.
Menag juga menyampaikan pesan kepada jemaah haji. “Pertama jaga niat dan hati. Panjenengan ke tanah suci bukan wisata melainkan ibadah. Lapangkan hati, sebab kita akan banyak melihat perbedaan di sana,” pesan Menag.
Kedua, lanjut Menag, jaga kesehatan. Ini menjadi modal penting bagi jemaah dalam menjalani ibadah haji.
Menurut Menag puncak haji adalah wukuf di Arafah. Salah satu tantangan bagi kloter pertama adalah masa tunggu sampai puncak haji yang lama, bisa berminggu minggu. Menag berharap jemaah tidak memaksakan dirinya melaksanakan umrah secara berkali kali sehingga saat tiba waktu wukuf justru sudah kehabisan stamina.
“Jaga stamina dan pola hidup sehat. Jangan ngobrol sampai larut malam,” kata Menag.
Pesan ketiga yaitu jaga Indonesia. Jemaah haji merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari Indonesia. Atribut yang dikenakan jemaah saat berada di Tanah Suci juga sudah menunjukan keindonesiaan. “Kita dilihat dunia maka jaga perilaku dan ucapan kita sehingga menjelaskan kehidupan beragama di Indonesia itu penuh kedamaian.
“Tunjukkan kepada dunia bahwa kita jemaah haji yang tertib dan santun dan menebarkan kasih sayang,” pesan Menag.
red: adhila/dbs