Dari Istanbul Bahu-membahu Selesaikan Krisis Kemanusiaan Negara-negara Muslim
Istanbul (SI Online) – “Lebih baik menyalakan lilin kecil, dari pada mengutuki kegelapan” begitu orang bijak pernah berkata.
Semangat inilah yang dibawa dalam pertemuan Second Family Life Forum, Stories Narrated 2019, pada Jumat-Sabtu (18-19/10), di Istanbul, Turki.
Pertemuan dihadiri 550 peserta, 100 NGO (Non-Government Organization), dari 40 negara untuk berkontribusi menyelesaikan krisis kemanusiaan di wilayah konflik yang mayoritas adalah negara Muslim.
Indonesia diwakili oleh KNRP (Komite Nasional Rakyat Palestina), Adara, dan SMART 171 (Solidarity of Muslim for Al-Quds Retaken), dan Laznas Dewan Dakwah.
Selanjutnya, peserta konferensi sepakat untuk menjalankan program trauma healing bagi perempuan penyintas, edukasi literasi bagi ibu dan anak, pemberdayaan ekonomi para ibu, dll.
Pada malam penggalangan dana Jumat (18/10), terkumpul total komitmen donasi senilai 8,7 juta dolar, atau berkisar Rp121,8 Miliar.
Selain itu, Founder of the Syrian Association of Detainees, Mona Baraker, di salah satu seminar konferensi, meminta seluruh peserta untuk menyebarkan informasi di media sosial.
“Sebarkan informasi ini di media sosial, buat sebanyak mungkin orang tahu dan mau bergerak,” paparnya.
“Ini salah bentuk tanggung jawab kita sebagai seorang muslim. Muslim ibarat satu tubuh, saat satu anggota tubuh sakit, semua turut merasakannya.” ucap perwakilan dari Indonesia, SMART 171, Maimon Herawati.
SMART 171, kata Maimon, berkomitmen menggalang dana 100 juta untuk perempuan tangguh ini.
Rep: Maimon