Erdogan Serukan Dunia Islam Lawan Kezaliman
Istanbul (SI Online) – Kezaliman apa pun yang tak dilawan akan membuat pelaku penindasan semakin berani, ungkap Presiden Turki saat membuka pertemuan COMCEC di Istanbul.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato pada sesi pembukaan KTT Komite Tetap 29 untuk Kerja Sama Ekonomi dan Komersial (COMCEC) yang ke-35 di Istanbul.
Dalam pidatonya Erdogan mengajak kepada seluruh umat Islam untuk menjadi pembela keadilan di abad ke-21 ini. “Tidak akan ada keraguan bagi para pembela keadilan untuk bekerja keras dalam menegakkannya selama kezaliman masih merajalela. Para Muslim harus jadi pembela keadilan di abad ke-21,” ujar dia.
Erdogan menggarisbawahi bahwa kezaliman apa pun yang tak dilawan akan membuat pelaku penindakan semakin berani.
Israel yang tak menghormati kehidupan, harta benda dan hak bekerja rakyat Palestina, mereka akan terus membahayakan masa depan dunia dan kawasan itu, ungkap Erdogan.
Erdogan menegaskan, mereka yang menjarah Yerusalem, kemudian menjadikannya sebagai pusat kepercayaan mereka sendiri, padahal kota itu adalah kota suci bagi tiga agama, telah melakukan kesalahan besar.
Erdogan mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), organisasi internasional dan regional lainnya untuk mengakui tanggal 15 Maret sebagai Hari Solidaritas Internasional melawan Islamofobia.
Ia menyatakan merasah sangat bahagia dapat menjamu para peserta dari berbagai belahan dunia, peradaban, benua, dan budaya di Istanbul.
Dalam kesempatan itu, Erdogan juga menyerukan kepada seluruh dunia Islam untuk memberikan dukungan kepada Albania yang dilanda gempa bumi.
“Saya percaya kita dapat mendukung Albania yang mana terdapat bangunan-bangunan hancur akibat gempa. Seharusnya ini menjadi tugas Organisasi Pembangunan Islam. Saya percaya kita akan mengambil langkah yang sangat berguna,” tuturnya.
Erdogan mengatakan tugas kita adalah menjaga persaudaraan. Ia menambahkan bahwa baru-baru ini gerakan-gerakan anti-Islam dan xenofobia berkembang di dunia barat.
Dia menggarisbawahi para minoritas semakin sulit menjalani hidup sesuai dengan kepercayaan masing-masing di negara lain.
Di samping itu, para kelompok teroris, yang jelas telah diketahui untuk apa dan kepada siapa mereka bekerja, telah menumpahkan darah di masjid, sekolah, dan pasar, ujar Erdogan.
Erdogan menyayangkan negara-negara yang mengalami kelaparan, kemiskinan, kekeringan, dan ketidakadilan dalam pendapatan adalah negara-negara Islam.
Dia mengatakan 28 dari 54 negara berpenghasilan rendah di dunia dengan defisit pangan adalah para anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
“Sebagai negara Islam, yang mewakili 24 persen dari populasi dunia, kami hanya mewakili 9,7 persen dari perdagangan global. Peran kita dalam ekspor produk teknologi tinggi bahkan tidak mencapai 4 persen,” sebut Presiden Turki.
“Tidak ada yang peduli dengan penderitaan anak-anak yang kelaparan di Yaman, kecuali hanya beberapa negara dan organisasi saja.”
“Tangisan anak-anak pemberani yang terbunuh dengan serangan yang sadis saat bermain bola di pantai Gaza tidak didengar oleh organisasi mana pun, termasuk Dewan Keamanan PBB,” tutur Erdogan.
“Masalah yang sama juga dihadapi di Somalia, Afghanistan, dari Arakan hingga Turkistan, Libya, di mana pun kita melihat dunia Islam, kita menyaksikan penderitaan yang sama,” tukas Erdogan.
sumber: anadolu