Tentara Bayaran Rusia Terlibat Perang di Libya, Erdogan Berang
Istanbul (SI Online) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keterlibatan tentara bayaran Rusia seperti kelompok Wagner dalam perang di Libya.
Erdogan menyebut kelompok tentara bayaran itu mendukung pasukan Jenderal Khalifa Haftar yang sedang berperang melawan pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya.
“Melalui kelompok bernama Wagner, mereka secara harfiah bekerja sebagai tentara bayaran Haftar di Libya. Anda tahu siapa yang membayar mereka,” kata Erdogan, kepada NTV yang dikutip Sabtu (21/12/2019).
“Itu yang terjadi, dan itu tidak tepat bagi kita untuk tetap diam terhadap semua ini. Kami telah melakukan yang terbaik sampai sekarang, dan akan terus melakukannya,” ujarnya.
Komentar Erdogan muncul sehari setelah GNA—pemerintah Libya yang diakui PBB—mengatakan pihaknya telah meratifikasi perjanjian keamanan dan militer antara Ankara dan Tripoli. Perjanjian itu membuka jalan bagi pengiriman bantuan militer Turki ke Libya.
Namun pemerintah Rusia mengaku sangat prihatin dengan Turki yang berpotensi mengirim pasukan ke Libya. Sumber di Kementerian Luar Negeri mengatakan perjanjian Ankara dan Tripoli menimbulkan banyak pertanyaan.
Tidak jelas jenis dukungan militer apa yang mungkin ditawarkan Turki kepada GNA dan kapan dikerahkan.
GNA, yang berbasis di Tripoli, telah terlibat perang sengit dengan Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin oleh Jenderal Khalifa Haftar. Pertempuran sudah pecah sejak April tahun ini.
LNA, dalam sebuah pernyataan pada Jumat, menuntut agar milisi Misrata yang berjuang atas nama pemerintah di ibu kota Libya menarik diri dari Tripoli dan kota pantai Sirte. Milisi Misrata ikut terlibat dalam penggulingan dan pembunuhan Moammar Gadhafi.
red: asyakira