70 Persen Warga Gaza Hidupnya Rawan Pangan
Gaza (SI Online) – Komite Rakyat Palestina menyatakan, kerawanan pangan di Gaza meningkat selama tahun 2019 lalu, mencapai lebih dari 70 %.
Sementara di tahun sebelumnya 2018, rawan pangan mencapai 65 %, seperti dirilis kantor PBB urusan kemanusiaan di Palestina, pada 2017 hampir mencapai 50 %.
Jamal Khudri, Ketua Komite Rakyat untuk Penghapusan Blokade Gaza, melaporkan bahwa kondisi rawan pangan disebabkan blokade Israel sejak 13 tahun lalu, yang memicu buruknya kondisi perekonomian.
Prosentase rawan pangan berkisar antara parah dan sedang, sesuai dengan kondisi jumlah orang dan keluarga di Gaza.
Meski mendapat bantuan keluarga dari UNRWA maupun lembaga kemanusiaan Arab dan Internasional, namun kondisi perekonomian belum membaik, disebabkan tidak cukupnya bantuan.
Khudri menyebutkan, sebab utama meningkatnya rawan pangan, adalah ketidakmampuan warga menjamin kebutuhan mereka.
Sebab lainnya adanya pengurangan donasi UNRWA, setelah Amerika menghentikan donasinya, dan banyak lembaga Palestina yang bernasib sama.
Amerika menghentikan bantuannya kepada UNRWA dan sejumlah RS di Al-Quds, dan lebih dari 200 juta USD kepada bangsa Palestina disebabkan penolakan Palestina terhadap keputusan Amerika mengakui Al-Quds sebagai ibukota Israel.
Khudri menyebutkan, income individu harian mencapai sekitar 2 dollar, sementara tingkat kemiskinan dan pengangguran meningkat tajam, pengangguran mencapai 60 %.
Sekitar 300 ribu buruh tidak mendapatkan pekerjaan, dan 520 pabrik tutup pada tahun 2019, dan 500 toko ikut tutup.
Khudri mendesak internasional, dunia Arab dan umat Islam untuk memberikan bantuan keuangan dan investasi untuk menghindarkan keluarga Palestina dari kerawanan pangan.
Penjajah Israel sejak 13 tahun lalu memblokade Gaza secara ketat, yang memicu peningkatan prosentasi kemiskinan dan pengangguran di Gaza.
sumber: infopalestina