‘Deal of Century’ dan Langkah Palestina untuk Menghadapinya
Gaza (SI Online) – Tidak lama lagi Presiden AS Donald Trump akan mengungkap rencananya untuk melikuidasi isu Palestina, yang dikenal dengan sebutan deal of century, di tengah-tengah suara rakyat, faksi-faksi, dan suara resmi Palestina yang menentang rencana Amerika tersebut.
Presiden Donald Trump mengatakan dia berencana akan mengungkap rencananya untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah, yang dikenal dengan sebutan deal of century, ketika bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin oposisi Israel Benny Gantz. Trump menggambarkan rencananya itu sebagai rencana “hebat”.
Langkah-langkah menghadapinya
Analis politik Hussam Al-Dajani menyebutkan beberapa langkah untuk menghadapi rencana Trump yang bertujuan untuk melikuidasi isu Palestina ini. Yang pertama adalah bekerja keras untuk mengakhiri perpecahan, mengundang kerangka kepemimpinan sementara untuk melakukan pertemuan guna membahas apa yang dapat dilakukan untuk mengubah setiap ancaman menjadi peluang, dan menyepakati strategi untuk menghadapinya.
Dia juga mengatakan bahwa Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas harus mulai mendukung Jalur Gaza dengan menghentikan sanksi yang dia setujui pada Maret 2017 dan menghentikan saling lempar tuduhan di media.
Dia juga mengatakan bahwa yang harus dilakukan Hamas dan faksi-faksi perlawanan adalah bekerja dengan semua kekuatan untuk mencegah mulusnya rencana Trump tersebut, membuka lembaran baru dalam hubungan dengan gerakan Fatah. Dan apa yang dilakukan Hamas baru-baru ini dengan menyerukan pertemuan nasional adalah langkah ke arah yang benar.
Dia melanjutkan, deal of century bertujuan menyerang proyek nasional, baik di Gaza, Tepi Barat atau al-Quds, tidak ada bedanya. Jika semua pihak tidak bergerak di bawah satu payung nasional maka rencana Trump ini akan mulus. Sekedar pernyataan-pernyataan tidak akan bisa menghalangi mulusnya rencana tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan, “Sebaliknya, keputusan-keputusan yang mengejutkan, terutama keputusan mengembalikan persatuan nasional, kembali ke semua bentuk perlawanan, dan pelaksanaan semua hasil Dewan Pusat Nasional adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk menghadapi deal of century. Tanpa itu, maka yang menghambat terealisasinya apa yang disebut di atas, baik di sengaja atau tidak disengaja, menjadi mitra dalam memuluskan deal of century.”
Seruan Haniyah
Perwakilan Hamas di Tulkarem, Fathi Al-Qarawi, juga menegaskan perlunya merespon seruan nasional yang dilontarkan oleh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, untuk melakukan pertemuan nasional dengan segera guna menghadapi apa yang disebut deal of century.
Al-Qarawi mengatakan, ini adalah waktu yang tepat untuk mengumumkan inisiatif Haniyah dalam konteks upaya untuk menyelesaikan yang tersisa dari persoalan Palestina di tengah sikap diam dan persekongkolan Arab yang memprihatinkan, dan ketidakmampuan tingkat resmi Palestina yang memalukan.
Dia menambahkan bahwa pada saat ini inisiatif ini datang untuk mengumpulkan seluruh elemen Palestina, menjadi forum untuk mengalah demi konsensus untuk menjadi isu Palestina sampai pembebasan.
Menurut Al-Qarawi, inisiatif ini adalah pesan yang jelas bahwa sekarang adalah waktunya bagi semua kalangan Palestina untuk bertemu dan dalam satu komando untuk menghadapi badai yang mengamuk dan konspirasi yang bertujuan untuk mengakhiri isu Palestina dan hak-hak rakyat Palestina.
Lingkungan yang disiapkan
Mantan Asisten Menteri Luar Negeri Mesir Abdullah Ashaal juga menegaskan bahwa lingkungan Arab sepenuhnya telah disiapkan untuk mengumumkan deal of century tanpa ada kontra apapun terhadap Israel dan Amerika Serikat.
Ashaal melihat bahwa unsur-unsur dari deal of century telah diterapkan di lapangan dengan diam-diam tanpa diumumkan. Ini merujuk pada pengakuan Amerika bahwa al-Quds atau Yerusalem adalah ibukota abadi penjajah Israel, pemindahan kedutaan Washington ke sana, dan pengakuan terhadap kontrol Israel atas Golan.
Dia mengatakan, Amerika Serikat dan Israel mampu mempersiapkan kondisi lapangan untuk mengumumkan dengan berani deal of century, melalui beberapa hal. Yang pertama di kancah Palestina, mereka berhasil memecah barisan Palestina dan mempertahankan rakyat Palestina tetap tanpa memiliki sandaran baik pada Arab atau pada dunia Islam.
Adapun hal kedua adalah langkah-langkah Arab Saudi dan UEA terhadap negara penjajah Israel. Dan hal yang ketiga adalah keputusan Liga Arab bahwa perlawanan adalah terorisme, baik di Palestina atau Lebanon.
Dia menambahkan, “Petunjuk nyata dari deal of century masih tidak jelas. Karena belum muncul dari pihak resmi. Sebab pembicaraan hanya sebatas tentang adanya penyelesaian antara Palestina dan Israel.”
Ashaal menegaskan, “Rakyat Palestina sedang mengalami serangan kuat, yang bertujuan mencabut mereka dari tanahnya serta mengakhiri nama Palestina dan kawasan Arab secara keseluruhan.”
sumber: infopalestina