WHO Beri Nama Virus Corona COVID-19
Jenewa (SI Online) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi nama resmi novel virus corona terbaru sebagai COVID-19, yang merupakan singkatan dari penyakit virus corona yang dimulai pada 2019.
Penamaan itu disampaikan Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss pada Selasa 11 Februari 2020.
Menurut WHO, penamaan tersebut harus menghindari stigmatisasi apa pun yang merujuk pada lokasi geografis tertentu, hewan, nama individu, spesies hewan, budaya, populasi, industri atau pekerjaan.
Sementara itu, penasihat medis terkemuka China soal wabah corona, Zhong Nanshan, mengatakan jumlah kasus baru di beberapa tempat sedang menurun. Ia berharap epidemi itu akan mencapai puncaknya bulan ini.
“Saya berharap wabah ini atau peristiwa ini akan berakhir mungkin pada April,” kata Zhong dalam wawancara dengan Reuters.
Zhong adalah pakar penyakit menular yang terkenal karena peranannya dalam memerangi wabah Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) pada 2003.
WHO mengatakan pada Selasa bahwa 1.017 orang meninggal di China dan negara itu menghadapi 42.708 kasus.
Namun, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kurang menunjukkan rasa optimistis ketika ia meminta berbagai pihak untuk berbagi sampel virus serta mempercepat penelitian soal obat dan vaksin.
“Dengan 99 persen kasus di China, keadaan ini masih sangat darurat bagi negara itu, tapi keadaan itu membawa ancaman sangat serius bagi seluruh dunia,” kata Tedros kepada para peneliti yang bersidang di Jenewa.
Hanya 319 kasus ditemukan di 24 negara dan wilayah di luar China, menurut WHO dan para pejabat kesehatan China. Dua orang meninggal, yaitu satu di Hong Kong dan satu lainnya di Filipina.
Sumber: Reuters