Polisi Swedia Izinkan Masjid Kumandangkan Azan, Sebagian Politisi Meradang
Stockholm (SI Online) – Kepolisian Swedia, Selasa (08/05), memberikan izin kepada mesjid di sana mengumandangkan azan. Anehnya, izin itu malah memicu perbedaan pendapat di kalangan politikus dan publik lima bulan menjelang pemilu di satu negara yang menerima banyak pencari suaka dalam beberapa tahun terakhir.
Izin polisi itu, yang berlaku selama satu tahun, membuat kekhawatiran di antara sebagian politikus bahwa hal itu akan memperparah ketegangan budaya, sementara yang lainnya masih bersikap netral soal pemilu pada 9 September.
“Mengumandangkan azan tidak akan memperkuat integrasi di (kota Vaxjo), melainkan berisiko semakin memecah belah kota ini,” kata dewan kota Anna Tenje dari Moderates kepada kantor berita TT.
Namun, Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, mengatakan, mengakhiri segregasi harus diiringi dengan mengatasi pengangguran dan memastikan sekolah serta lingkungan memiliki standar tinggi. “Seluruh masyarakat di Swedia dibangun dari agama yang berbeda-beda,” katanya kepada TT.
Menurut survei dari perusahaan riset sosial SIFO dan dipublikasikan oleh penyiar swasta TV4 pada Maret, 60 persen responden mengatakan mereka ingin melarang azan di masjid-masjid di Swedia, AFP.
sumber: ANTARA