Antisipasi Corona, Liga Arab Serukan Pembebasan Tawanan Palestina
Kairo (SI Online) – Liga Negara-negara Arab meminta lembaga-lembaga komunitas internasional yang peduli dengan hak asasi manusia untuk memberikan lebih banyak tekanan pada penjajah Israel untuk membebaskan para tawanan Palestina dan memberi mereka perlindungan yang diperlukan dalam situasi seperti ini, terutama dengan penyebaran virus Corona.
Asisten Sekretaris Jenderal Liga Negara-negara Arab Saeed Abu Ali, mengatakan pembebasan tahanan disaat adanya wabah sangat penting dilakukan.
“Kebutuhan kemanusiaan dan aturan hukum humaniter internasional dalam konteks pandemi ini sudah sangat mendesak, menuntut langkah-langkah internasional yang mendesak dan menekan otoritas penjajah Israel untuk menyelamatkan nyawa para tawanan.” ujar Ali Dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Selasa (24/3).
Jumlah tawanan Palestina di penjara penjajah Israel saat ini mencapai lebih dari lima ribu tawanan, termasuk lebih dari 700 tawanan pria dan wanita yang berusia lanjut, termasuk juga mereka menderita berbagai penyakit, termasuk yang mendeerika penyakit kronis dengan imunitas lemah, di samping lebih dari 180 anak, dan 43 ibu-ibu.
Saeed Abu Ali yang juga menjadi Kepala Sektor Palestina dan wilayah-wilayah Arab yang diduduki Israel itu menyebut bahwa otoritas pendudukan bertanggung jawab penuh dan langsung atas kehidupan para tawanan Palestina.
Dia menegaskan perlunya penjajah Israel memikul tanggung jawabnya untuk memastikan pembebasan mereka, mewajibkan otoritas penjajah untuk patuh pada aturan hukum internasional, terutama pembebasan tawanan yang paling rentan, di antaranya adalah mereka yang orang sakit dan yang lanjut usia.
Pihaknya menyerukan untuk bekerja menegakkan keputusan-keputusan Organisasi Kesehatan Dunia, untuk segera menyediakan kebutuhan dan langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk menyelamatkan hidup para tawanan, memberikan perlindungan yang diperlukan untuk nyawa mereka, dan untuk menjamin pembebasan mereka, mengingat keseriusan ancaman yang ditimbulkan oleh penyebaran pandemi virus yang berbahaya ini pada kehidupan mereka.
red: adhila