Masjid Hagia Sophia, Simbol Kemenangan Kelompok Islam Turki
Jakarta (SI Online) – Bagi kelompok Islam Turki, kembalinya Hagia Sophia sebagai masjid menandai mimpi lama mewujudkan kembali simbol kejayaan Turki Utsmani.
Shalat di Hagia Sophia pada Jumat 24 Juli 2020, bagi Yunus Genc merupakan tanda kemenangan dalam upaya puluhan tahun oleh kelompok Islamis seperti organisasi yang dia pimpin, untuk kembali menjadikan gedung kuno ini menjadi masjid.
Organisasi Genc, Anatolian Youth Association, sebelumnya melakukan berbagai protes dan menyelenggarakan shalat di luar Hagia Sophia, sementara kelompok lain melakukan upaya legal untuk menjadikan museum sebagai masjid.
“Kami memperjuangkan ini selama bertahun-tahun,” kata Genc di depan masjid Hagia Sophia, Kamis (23/07).
Kubah dan menara Hagia Sophia menandai langit Istanbul selama satu abad terakhir.
“Hagia Sophia adalah simbol dan kami, seperti Muslim lain, ingin dibuka sebagai masjid…Saat Sultan Mehmed, sang penakluk datang ke Istanbul, ia membeli Hagia Sophia dengan uangnya sendiri sebagai simbol penaklukkan dan ingin dijadikan masjid.”
Kelompok yang dipimpin Genc adalah gerakan yang dibentuk oleh perdana menteri pertama Islamis Turki, Necmettin Erbakan, yang partainya, Partai AK, memimpin Turki di bawah kepemimpinan Erdogan selama 17 tahun.
Selama kepemimpinannya, Erdogan membentuk ulang Turki modern yang didirikan tokoh sekuler Mustafa Kemal Ataturk, dengan mencabut larangan penggunaan jilbab di depan umum dan meningkatkan pendidikan keagamaan.
sumber: BBC News Indonesia