Mengintip Tradisi Awad-Awadan, Open House ala Warga Yaman
Tarim, Yaman (SI Online) – Merayakan lebaran kurban di negeri orang, tentu banyak menemukan tradisi baru yang berbeda dengan tanah air Indonesia. Inilah yang saya rasakan sebagai mahasiswa rantau di Tarim, Hadhramaut, provinsi terbesar di Yaman. Ini adalah lebaran yang kesekian kalinya bagi saya di negeri ‘Para Wali’ ini.
Tak ayal, jika rasa kangen dan rindu terhadap keluarga dan tanah air Indonesia semakin membuncah di kalbu.
Berkenaan perayaan Idul Adha, di kota ini banyak saya temukan tradisi-tradisi unik yang sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka. Jika di kebanyakan tempat kaum muslimin merayakan lebaran dengan aneka agenda, mulai hari pertama hingga ke tiga, bahkan hingga hari kesepuluh, lain halnya di Tarim. Di kota ini, suasana lebaran justru mulai terlihat setelah hari Tasyrik, yakni 11, 12 dan 13 Zulhijjah. Pasalnya, warga Tarim baru memulai Open Hause untuk sanak saudara, family, karabat, tetangga dan sebagainya setelah hari Tasyrik itu.
Di kota Tarim, agenda Open House lebih akrab dikenal dengan Awad-Awadan. Acara ini merupakan acara silaturahmi ke tetangga dan rumah-rumah para Ulama dan para Habaib (sebutan untuk keturunan Rasulullah SAW) setempat. Layaknya acara silaturrahmi di Indonesia, acara tersebut juga digelar dalam rangka merayakan hari raya, dengan salam-salaman serta berkumpul bersama dalam rangka merayakan hari kemenangan.
Namun, yang ajibnya, Open House ala warga Tarim berbeda dengan tempat-tempat lainnya. Jika di kebanyakan tempat, acara Open House sesak dengan hidangan kue lebaran dan aneka makanan lainnya, acara Awad Awadan di kota religius ini justru dihiasi dengan zikir, selawatan, doa, mauidhah hasanah serta kasidah-kasidah nan berbau lebaran lainnya.
Saat Open House itu diadakan, terlihatlah suasana lebaran yang sebenarnya. Rumah-rumah kediaman para Habaib dan tokoh masyarakat digelar Open Hause secara berjadwal dan bergilir. Jadwalnya pun sudah ditetapkan secara permanen untuk setiap tahunnya.
Biasanya, Open House Idul Adha di kota Tarim diawali dengan keluarga Al-Haddad di Masjid Al-Fath Imam Al-Haddad saat pagi hari raya ke-5. Kemudian disusul dengan Open House keluarga Balfaqih di rumah Munshib Balfaqih. Kemudian Open House keluarga Bin Syihab di rumah kediaman Habib Adullah bin Syihab. Kemudian setelah itu, Open House keluarga Al-Idrus hingga seterusnya.
Acara Open House tersebut bersifat terbuka, yakni siapa pun boleh hadir. Oleh karena itu, masyarakat membeludak hadir meramaikan acara tersebut. Suasana terlihat ramai. Seakan-akan, saat inilah mulainya hari lebaran.
Begitulah tradisi Open House di kota ‘Para Wali’ ini, unik dan religius. Semoga bermanfaat bagi yang membaca! Selamat menempuh hari kemenangan. Mohon maaf lahir dan batin! Wassalam.
Yunalis Abdul Gani Lc
Mahasiswa Pascasarjana di Universitas Al Ahgaff, Tarim Yaman, asal Aceh, Konsultan Forum Lingkar Pena (FLP) Yaman