Normalisasi Membuat Israel Kian Semena-mena terhadap Palestina
Ankara (SI Online) – Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) menolak keras normalisasi hubungan dengan Israel.
IUMS mengatakan, melakukan normalisasi dengan Israel sama saja dengan memberikan lampu hijau bagi Tel Aviv untuk melanjutkan kebijakan pendudukan mereka terhadap Palestina.
Sekretaris Jenderal IUMS, Ali al-Qaradaghi mengatakan normalisasi membuat Israel semakin berani untuk melanjutkan pendudukan selama puluhan tahun di tanah Palestina.
“Normalisasi dengan penjajah Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem dilarang dan dianggap makar,” ucap Qaradaghi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (14/9/2020).
Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, Bahrain dan Israel mengumumkan perjanjian yang ditengahi Amerika Serikat (AS) untuk menormalisasi hubungan mereka, dalam sebuah langkah yang dilakukan satu bulan setelah kesepakatan serupa antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
Bahrain menjadi negara Arab keempat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, setelah Mesir pada 1979, Yordania 1994 dan UEA pada Agustus 2020.
Kesepakatan normalisasi telah menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak melayani kepentingan Palestina dan mengabaikan hak-hak warga Palestina.
Otoritas Palestina mengatakan setiap kesepakatan dengan Israel harus didasarkan pada Prakarsa Perdamaian Arab tahun 2002 dengan prinsip tanah untuk perdamaian dan bukan perdamaian untuk perdamaian seperti yang diklaim Israel.
red: a.syakira