Deklarasi di Surabaya Dibubarkan, Presidium: KAMI Jangan Dijadikan Musuh
Sidoarjo (SI Online) – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Prof Rochmat Wahab menyayangkan pembubaran Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya, Senin (28/9/2020).
“Kita melihat cara-cara bagaimana untuk melawan KAMI, KAMI jangan dijadikan musuh karena kita hadir ingin jadi menjadi mitra,” ujar Rochmat menanggapi kejadian penolakan saat dalam acara Komite Khittah NU di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (28/9).
Baca juga: Deklarasi KAMI Surabaya Dibubarkan Polisi, Massa Penolak Umpat Jenderal Gatot
Tokoh NU yang juga merupakan salah satu Deklarator KAMI itu juga menyayangkan adanya umpatan dari pendemo kepada Presidium KAMI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
“Jenderal Gatot diumpat, bahkan dikatakan binatang, masyaallah, apa salahnya? Beliau orang terhormat, kok sampai segitunya?” kata Rochmat.
Pihaknya berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi. “Jangan sampai terjadi lagi, malu saya, melakukan umpatan seperti itu, tidak ada akhlaknya,” tandas Rochmat.
Sebelumnya, sejumlah orang melakukan penolakan atas Deklarasi KAMI di Surabaya. Mereka membawa sejumlah poster berbunyi “Indonesia Milik Kita Bukan KAMI”, “Cinta NKRI = Tolak KAMI”, dan spanduk berwarna merah dengan tulisan “KAMI Ojo Banci, Nek Wani Nggawe Partai, Ojo Mek Dadi Provokator” (KAMI Jangan Banci, Kalau Berani Buat Partai, Jangan Hanya Jadi Provokator, red).
Sejumlah aparat polisi lalu masuk ke ruangan acara deklarasi untuk membubarkan. Saat Jenderal Gatot sedang berbicara, seorang petugas berbaju putih lengan panjang dan celana warna gelap naik ke atas podium meminta agar acara segera bubar.
Bukan hanya dibubarkan, Gatot juga mendapatkan umpatan dari pendemo.
“Gatot Nurmantyo anj*ng,” umpat seorang orator penolak deklarasi KAMI saat mobil yang membawa mantan KSAD itu keluar dari lokasi acara.
red: adilla