Bank Dunia: 38 Juta Orang Asia Timur Jatuh Miskin Akibat Pandemi COVID-19
Jakarta (SI Online) – Bank Dunia, dalam laporan terbarunya, memperingatkan bahwa pandemi covid-19 dapat meningkatkan kemiskinan hingga 38 juta orang di kawasan Asia Timur.
Selama 20 tahun terakhir, kemiskinan telah menurun drastis di sebagian besar Asia Timur.
Namun kini, Bank Dunia dalam laporan terbaru memperingatkan bahwa pandemi covid-19 dapat meningkatkan kemiskinan hingga 38 juta orang di kawasan tersebut.
Tanpa tindakan cepat pemerintah di wilayah itu, “tiga guncangan” dari virus corona, yaitu pandemi itu sendiri, pembatasan ekonomi dan resesi global, dapat melahirkan krisis selama bertahun-tahun.
“Penyakit, ketidakamanan pangan, kehilangan pekerjaan dan penutupan sekolah dapat menyebabkan erosi sumber daya manusia dan kehilangan pendapatan yang berlangsung seumur hidup,” kata bank tersebut dalam rilisnya.
Dari angka 38 juta itu, Bank Dunia mengatakan tambahan lima juta orang yang sebelumnya tidak masuk katagori miskin akan masuk dalam kelompok tersebut.
Mereka mendefinisikan kemiskinan sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari $5,50 per hari.
Pada bulan Mei lalu, Bank Dunia memperingatkan bahwa pertumbuhan global dapat menyusut sebesar 5% dan hingga 60 juta orang di seluruh dunia dapat jatuh dalam kemiskinan ekstrem – yang berarti hidup dengan kurang dari US$1,90 (Rp28.000) sehari.
Untuk itulah, Bank Dunia mengatakan dibutuhkan tindakan cepat agar pandemi ini tidak meningkatkan kemiskinan di tahun-tahun mendatang.
“Covid-19 tidak hanya menyebabkan pukulan terparah bagi masyarakat miskin, tapi juga mengakibatkan munculnya masyarakat miskin baru,” demikian Bank Dunia.