Di Rutan Polda HRS Jalani Puasa Sunah, Berbuka dengan Makanan Kiriman Keluarga
Jakarta (SI Online) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab (HRS) insyaallah akan berpuasa sunah saat menjalani tahanan di Polda Metro Jaya.
Sebagai informasi, saat ini HRS ditempatkan di Rutan Polda Metro Jaya. Bahkan, kabarnya HRS juga menempati sel yang sama saat ia ditahan pada 2008 lalu dalam kasus Insiden Monas.
Juru Bicara FPI Munarman mengatakan, kebiasaan berpuasa itu bukan hal yang baru dilakukan HRS. Menurutnya, sebelum ditahanpun HRS sudah rajin berpuasa sunah, yakni puasa Daud.
“Sebelumnya habib sudah biasa puasa Daud,” ujar Munarman saat dihubungi, Rabu (16/12/2020).
Puasa Daud adalah berpuasa separuh tahun, yakni dengan metode sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.
Baca juga: Beredar Surat Tulisan Tangan HRS dari Tahanan, Begini Isinya
Sedangkan soal makanan, selama di tahanan HRS hanya mengonsumsi makanan yang dikirim pihak keluarga atau pengacara.
Hal ini juga terungkap dalam surat HRS kepada keluarganya yang beredar baru-baru ini. Dalam surat itu, HRS meminta keluarganya membawakan makanan setiap menjelang buka puasa saja.
“Setiap hari Aba insya Allah akan puasa, sehingga kirimkan makanan ke Aba cukup sekali saja menjelang buka puasa,” tulis HRS dalam secarik kertas yang dikirimkan ke keluarganya pada Senin, 14 Desember 2020.
Sedangkan makanan untuk sahur, HRS cukup mengonsumsi kurma dan makanan kecil. Ia juga meminta agar dibawakan teh atau susu yang disimpan dalam termos kecil untuk buka puasa.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus memastikan pihaknya memberikan HRS makanan yang sama dengan yang dikonsumsi tahanan lainnya. Selain itu, Yusri memastikan standar kesehatannya pun juga tetap terjaga.
“Makanan untuk HRS tetap dilakukan SOP (standard operating procedure) yang ada, termasuk pengecekan security food-nya juga ada,” ujar Yusri.
Mengenai kondisi kesehatan, Yusri memastikan HRS dalam keadaan baik-baik saja. Ia mengklaim pihak rutan rutin melakukan pengecekan kesehatan terhadap HRS.
red: farah abdillah/dbs