Peringati Milad ke-22, Bakomubin akan Gelar Festival Mubaligh Indonesia
Jakarta (SI Online)- Untuk mencetak kader dakwah dari generasi milenial, Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) segera menggelar Festival Muballigh Indonesia (FMI).
Kegiatan ini sekaligus merupakan rangkaian dari peringatan Milad Bakomubin ke-22. Rencananya, FMI akan digelar usai Idul Fitri 1439H.
Ketua Umum Bakomubin, Prof. Dr. KH. Deddy Ismatullah. SH. M, menjelaskan, generasi milenial memiliki potensi besar untuk meneruskan estafet dakwah Islamiyah di Indonesia.
“Mereka adalah generasi penerus, oleh karenanya dari sekarang kita siapkan mereka menjadi dai yang visioner, cerdas dan tangguh dengan metode dakwah rahmatan lil’alamin dalam rangka penguatan NKRI lewat ajang FMI,” kata Deddy dalam konferensi pers di kantor DPP Bakomubin, kawasan Benhil, Jakarta, Sabtu (2/6/2018).
Festival Mubaligh Indonesia, lanjutnya, bukan bagian dalam program sertifikasi dan pendataan ulama versi Kementerian Agama.
“Tidak ada kaitannya dengan 200 ulama versi Kemenag, walaupun program ini didukung oleh Kemenag, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Sosial, serta Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI),” jelas Prof Deddy.
FMI akan melibatkan generasi milenial yang ada di 514 Kabupaten/Kota yang tersebar di 34 Provinsi.
Sekretaris Jenderal Bakomubin, Abdurrahman Tardjo juga menambahkan, melalui FMI diharapkan muncul mubaligh yang dapat menyampaikan risalah Islam dengan bahasa dan gaya kekinian.
“Sehingga akan lebih mudah diterima oleh jamaah,” tambahnya.
Tardjo mengatakan, nantinya tiap kabupaten akan diwakili oleh tiga mubaligh dengan rentang usia 15 – 25 tahun atau usia remaja yang akan diseleksi kembali di tingkat provinsi.
Selanjutnya para finalis terpilih akan berkompetisi di Jakarta yang akan disiarkan oleh stasiun televisi nasional.
Dia mengakui, FMI yang akan diselenggarakan merupakan bagian dari “pencitraan” Bakomubin.
“Tapi bukan pencitraan di mata manusia, melainkan pencitraan di hadapan Allah untuk meraih ridha-Nya. Insyaallah tidak ada ambisi pribadi atau untuk mengejar jabatan, semuanya ikhlas lillahita’ala,” pungkasnya.
Red: shodiq ramadhan