Ada Upaya Kudeta di Partai Demokrat, Petinggi Istana Terlibat?
Jakarta (SI Online) – Mengejutkan. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tiba-tiba menggelar konferensi pers tentang adanya upaya penggulingan dirinya sebagai pucuk pimpinan partai berlambang bintang mercy itu.
“Sebenarnya kami sudah mencium gejala ini sejak satu bulan yang lalu. Pada awalnya kami menganggap persoalan ini adalah masalah yang kecil saja urusan internal belaka,” kata AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (01/02/2021).
Hanya saja, lanjut AHY, pihaknya kemudian melakukan penelusuran terkait dugaan kudeta itu setelah adanya laporan keterlibatan pihak eskternal dari lingkar satu istana yang masuk secara beruntun pada pekan lalu.
“Kami melakukan penyelidikan secara mendalam. Awalnya, kami tidak begitu saja percaya ketika pelaporan menyebutkan nama tokoh yang berencana untuk mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat itu mengingat posisi yang sedang dia emban saat ini,” kata dia.
Kendati begitu, dia menerangkan, lebih dari delapan saksi mengatakan telah bertemu dengan oknum lingkar satu Istana tersebut.
“Dan mendengar langsung rencana-rencana yang tengah dilaksanakan terkait gerakan untuk pengambilan secara paksa Partai Demokrat,” ujarnya.
Sepuluh hari sebelumnya, AHY bercerita, DPP Partai Demokrat menerima laporan dari kader di pusat dan daerah adanya manuver politik yang dilakukan oleh lima oknum yang ingin melakukan kudeta di tubuh pimpinan Partai Demokrat.
Lima orang itu, terdiri dari satu kader aktif Partai Demokrat. Tiga mantan kader Partai Demokrat yang telah dihentikan. Terakhir, ada oknum dari luar partai yang disinyalir sebagai pejabat tinggi dalam pemerintah Presiden Jokowi.
“Sedangkan yang non kader partai, seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sekali lagi sedang kami minta konfirmasi dan klarifikasinya kepada Presiden Joko Widodo,” tuturnya.
AHY menyebut motif dari gerakan politik itu berkaitan dengan penentuan calon presiden dalam Pemilu 2024.