Empat Indikator Bangsa Sejahtera, Diantaranya Bersih dari Komoditas Haram
Bogor (SI Online) – Cendekiawan Muslim Prof Dr KH Didin Hafidhuddin menjelaskan sejumlah persyaratan sebuah negara sejahtera. Menurut pandangan Islam, ada empat indikator sebuah negara dikatakan sejahtera.
Kiai Didin mengungkapkan, indikator tersebut diambil dari hikmah dalam Al-Qur’an surat Al-Quraisy.
“Indikator kesejahteraan yang pertama yaitu jika sebuah bangsa memiliki aktivitas ekonomi yang halal, ekonomi yang bersih dari korupsi dan bersih dari komoditas haram,” jelas Kiai Didin dikutip Suara Islam Online, Jumat (5/3/2021) melalui tayangan di Kalam TV.
Salah satu komoditas yang haram adalah minuman keras (miras), dan bukan sekedar haram tapi miras akan merusak nilai-nilai kemanusiaan sehingga harus dibersihkan sampai ke akar-akarnya.
“Kalau menjadikan barang haram sebagai komoditas walaupun kelihatan dari aspek materi menguntungkan tapi sesungguhnya daya rusaknya jauh lebih besar,” jelas Kiai Didin.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan, jika suatu bangsa masih melakukan kegiatan yang tidak sesuai ajaran agama maka bangsa itu tidak pernah akan sejahtera.
Indikator kedua, kata Kiai Didin, ketika masyarakat beribadah hanya kepada Allah dan tidak melakukan perbuatan syirik.
“Para sahabat Nabi telah memberikan teladan bagi kita, merekah ahli masjid sekaligus menjadi ahli ekonomi. Ahli ibadah akan menghasilkan pelaku ekonomi yang jujur dan giat,” katanya.
Indikator ketiga, kata Kiai Didin, adanya ketahanan pangan. “Masyarakat harus terbebas dari kelaparan. Masyarakat yang ahli ibadah lalu ekonomi yang bersih dan kuat maka akan melahirkan kenikmatan,” tuturnya.
Indikator berikutnya yaitu ketenangan dan keamanan. “Tidak akan sejahtera masyarakat yang berada dalam ketakutan, takut akan nasib masa depannya,” tandas Kiai Didin.
red: adhila