Usai Keliling Danau Sunter, Anies Magriban di Masjid Ramlie Musofa
Jakarta (SI Online) – Usai berkeliling di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta mampir menunaikan shalat Magrib di sebuah masjid megah di kawasan tersebut. Masjid Ramlie Musofa namanya.
Masjid yang kerap disebut Taj Mahal Mini ini merupakan lambang cinta sang pendiri, Haji Ramli Rasidin, seorang mualaf beretnis Tionghoa, pertama kepada Allah SWT, kedua kepada Islam, ketiga kepada keluarga.
“Lambang cinta Bapak Ramli kepada keluarganya terpatri di balik nama Masjid ini. ‘Ramlie’ merupakan gabungan awal nama Ramli Rasidin dan sang istri Lie Njok Kim. Sedangkan ‘Musofa’ diambil dari suku kata awal pada nama anaknya, yakni Muhammad, Sofian, dan Fabian,” cerita Anies melalui akun facebooknya, dikutip Sabtu, 3 April 2021.
Anies pun menceritakan siapa Haji Ramli, pria keturunan China itu. Haji Ramli adalah seorang mualaf yang mengucap syahadat di Aceh pada 1964, ketika masih berusia 19 tahun.
“Bapak Ramli seperti yang diriwayatkan anak keduanya Sofian Rasidin berharap keberadaan masjid ini mampu membuat lebih banyak orang mengenal Islam, terutama dari etnis Tionghoa, bahkan penulisan nama masjid dan surah Al Fatihah digrafier sepanjang kedua sisi tangga masuk masjid menggunakan bahasa Tionghoa agar lebih banyak masyarakat Tionghoa yang dapat membacanya dan memahami maknanya lebih-lebih masuk Islam seperti dirinya,” jelas Anies.
Anies mengabarkan, Haji Ramli telah wafat pada Agustus tahun lalu. Ia mendoakan agar Masjid tersebut dicatat sebagai amal jariyah yang pahalanya terus mengalir dan memberi syafaat di Yaumul Akhir.
Selain soal nama masjid dan pendirinya, Anies juga menceritakan Imam Masjid tersebut. Ikhwan Fauzul Alawy, pemuda berusia 22 tahun asal Sawahpeuteuy, Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Kabupatén Garut yang baru menjadi Imam Masjid Ramlie Musofa sejak November lalu.
“Ada hal yang juga menarik ketika shalat Maghrib berjamaah di masjid ini, yakni lantunan surah Al Qiyamah dari sang imam masjid yang terdengar begitu merdu dan syahdu sehingga menambah kekhusyuk’an ibadah shalat,” kata Anies.
Anies menyempatkan diri berbincang dengan sang Imam yang masih muda itu. Dari perbincangan itu Anies tahu bagaimana cerita pemuda tersebut akhirnya bisa menjadi salah satu imam di Masjid Ramlie Musofa.
“Awalnya Ikhwan hanya diminta ibundanya untuk merekam hafalan mengaji, yang tak disangka dikirimkan oleh ibundanya ke salah satu Imam di Masjid ini dan membuat pihak Masjid tertarik untuk memboyong Ikhwan sebagai imam masjid,” cerita Anies.
red: syakira fh.