Wantim MUI: Bela Palestina, Indonesia Harus Ambil Peran Sentral
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi meminta agar pemerintah bisa mengambil peran utama dalam melawan kebiadaban penjajah zionis Israel.
“Indonesia tak cukup mengandalkan PBB dalam menyelesaikan konflik Arab Israel, karena terbukti puluhan resolusi Dewan Keamanan PBB tak pernah digubris negara zionis tersebut,” kata Kiai Muhyiddin melalui pernyataan tertulisnya kepada Suara Islam Online, Jumat (14/5/2021).
Ketua Bidang Hubungan Internasional PP Muhammadiyah itu mengatakan, harus ada terobosan penting dan solutif serta menyeluruh bagi penyelasaian konflik yang sudah lebih dari setengah abad itu. “Peran OKI, Liga Arab, Non Blok dan PBB nampaknya tak bisa diharapkan,” ujarnya.
Menurut Kiai Muhyiddin, ada tiga pendekatan yang bisa dilakukan guna meraih win win solution (saling menguntungkan).
“Pertama membangun poros baru dari negara muslim yang terdiri dari negara tetangga Palestina plus Iran, Turki, Saudi Arabia, Pakistan dan Indonesia,” kata Kiai Muhyiddin.
Kedua, lanjut dia, adalah melakukan intensif lobi kepada AS dan sekutunya sebagai penyelamat Israel karena mereka punya hak veto di Dewan Keamanan PBB.
“Standard ganda Amerika dan dukungan tak terbatas ke negara Zionis tersebut selalu menjadi batu sandungan besar bagi terciptanya perdamain di kawasan,” ungkap Kiai Muhyiddin.
Pendekatan ketiga adalah melakukan koordinasi internal di kalangan rakyat Palestina baik yang ada diwilayah Palestina atau diaspora.
“Indonesia, Saudi Arabia dan Turki adalah tiga negara muslim yang merupakan Anggota G20. Tiga negara tersebut juga punya keunggulan masing-masing. Potensi itu bisa menjelma sebagai kekuatan ekonomi, militer dan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dahsyat untuk melawan musuh,” jelas Kiai Muhyiddin.
red: adhila