Gerakan Peduli Santri Bela Palestina
Bogor (SI Online) – Ulama kharismatik asal Jawa Barat KH Roudl Bahar, memprakarsai terbentuknya Gerakan Peduli Santri. Gerakan tersebut sebagai bentuk peduli santri atas perkembangan yang terjadi di dunia Islam.
Gerakan Peduli Santri dideklarasikan pada Ahad lalu (23/5) di Pondok Pesantren Mama Bakry Sadeng, Bogor, Jawa Barat.
Deklarasi tersebut dipimpin oleh KH Roudl Bahar dengan didampingi Ahmad Alam (Ketua Sahabat Subuh), Ustaz Ferry Nur (Ketua KISPA) dan lainnya.
Dalam deklarasi itu, KH Roudl Bahar menjelaskan tiga tujuan Gerakan Peduli Santri.
“Dengan ini menyatakan bahwa, Peduli Santri dibentuk dalam rangka, pertama mengembangkan keilmuan santri, kedua membangun ukhuwah santri dan yang ketiga meningkatkan kepedulian santri,” ujar Ulama yang akrab disapa Abah Roudl itu.
Pimpinan Pondok Pesantren Mama Bakry itu berharap, dengan pembentukan gerakan tersebut para santri dapat menggali keilmuan dan menebar kebaikan.
Dalam kesempatan itu, juga dibacakan pernyataan sikap Solidaritas Peduli Santri untuk Masjidil Aqsha dan Palestina. Pembacaan dipimpin Ahmad Alam yang diikuti semua jamaah yang hadir.
Dalam pernyataan sikapnya, Gerakan Peduli Santri mengutuk perbuatan keji zionis Israel dan menuntut zionis Israel untuk segera menghentikan perbuatannya.
“Kami mengajak segenap santri di seluruh dunia untuk untuk peduli terhadap Masjidil Aqsha dan Palestina,” kata Alam.
Peduli Santri juga mendukung pernyataan sikap pemerintah Indonesia dalam mengecam penjajahan Zionis Israel terhadap Palestina, dan mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaaan Palestina.
Seperti diketahui, di penghujung Ramadhan 1442 Hijriah lalu, terjadi penyerangan terhadap Masjid Al-Aqsha dan umat Islam yang sedang shalat di dalamnya. Tak lama berselang, pasukan penjajah zionis Israel juga menyerang warga Gaza di kala bersiap untuk berbuka puasa.
Sejak itulah agresi milter dilakukan dan berlangsung hingga sebelas hari kemudian. Akibat agresi tersebut, ratusan orang telah gugur syahid termasuk diantaranya wanita dan anak-anak. Ditambah ribuan orang terluka dan banyak bangunan yang hancur.
red: adhila