NASIONAL

Idul Fitri, Chef Joni dan Dapur Berjalan ACT tetap Berbagi Seribu Paket Makanan

Bekasi (SI Online) – Jumat 15 Juni 2018, tepat 1 Syawal 1439 H atau Idulfitri 1439 H Humanity Food Truck terparkir rapi di halaman Masjid Jami Nurul Huda, Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi. Meski hari itu adalah hari raya, semua orang berkumpul dengan keluarga, tetapi kru dapur berjalan terbesar di Indonesia itu tetap bertugas.

Mereka tidak libur. Sekitar 12 orang relawan sejak kamis malam telah menyiapkan bahan, memasak dan pada paginya membagikan seribu paket makanan.

Chef Joni Kusuma, koki profesional yang mengemban amanah menjadi koordinator urusan masak-memasak di Food Truck bercerita, ia bersama 11 orang relawan yang bertugas di Humanity Food Truck melafazkan takbir, tahmid, dan tahlil sembari memasak dan mengolah bumbu.

Semalam suntuk menyiapkan makanan, Chef Joni dan timnya hanya bisa beristirahat beberapa jam saja. Kala matahari pertama di bulan Syawal datang, Chef Joni menggulung sajadahnya, mengajak seluruh kru Humanity Food Truck bergegas masuk Masjid.

“Sudah menjadi risiko kami, bekerja di dapur kemanusiaan. Lebaran kali ini sekali lagi jauh dari keluarga. Insyaallah berkah. Doakan kami tetap sehat dan selamat sepanjang perjalanan Humanity Food Truck,” ucap Chef Joni seperti dilansit ACTNews.

Usai shalat Ied ditunaikan, satu tim dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bekasi turun tangan membantu proses distribusi. Ratusan kotak makanan diangkut dan disebar ke beberapa masjid dan musala lain di sekitar Pondok Gede.

“Alhamdulillah, menu makanan gratis yang kami siapkan bisa terdistribusi penuh usai salat Jumat. Hanya beberapa menit saja selesai salat Jumat, makanan habis tidak bersisa,” ujar Chef Joni sembari tertawa bahagia di ujung telepon.

Tidak berhenti di Bekasi, Jumat (15/6) malamnya, Chef Joni dan tim Humanity Food Truck ACT bergerak menuju ke wilayah jalur Pantura, Cikampek, Jawa Barat. Aktivitasnya sama, memasak dan membagikan seribu paket makanan bagi pemudik.

Bagi Chef Joni, Lebaran tanpa keluarga memang sudah menjadi risiko pekerjaan. Namun Lebaran tahun ini ada sedikit perbedaan yang ia rasakan. Ia bercerita, biasanya dulu kala masih bertugas untuk hotel, Lebaran pun ia tetap memasak, melanjutkan pekerjaannya sebagai chef. Tapi biasanya ia masih bisa bertemu keluarga di siang hari, atau malam hari usai salat Idulfitri.

“Tapi sekarang, dengan rutinitas perjalanan Humanity Food Truck dari satu lokasi ke lokasi lain, berbagi makanan gratis untuk sebanyak-banyaknya penerima manfaat, satu hari Lebaran penuh kami tidak bakal ketemu keluarga. Bahkan esok Sabtu (16/6) kami masih beraksi untuk pemudik di Jalan Pantura Cikampek,” kisahnya.

Chef Joni mengaku, sesaat setelah salat Idulfitri pagi tadi, ia sempat dihubungi oleh kedua putranya. “Mereka bertanya kapan Abi pulang? Kapan Abi ada di rumah,” kata Chef Joni meniru suara kedua putranya yang berusia balita.

Kalau dihitung sejak berhari-hari sebelumnya, Chef Joni mengatakan sudah 10 hari tak pulang ke rumah. Berkeliling dengan Humanity Food Truck ACT ke Bandung, Merak, juga ke ke jalur mudik yang padat selama 10 hari terakhir Ramadan.

“Insyaallah, di hari Idulfitri ini ikhtiar kami untuk berbagi makanan gratis, bernilai keberkahan melimpah. Esok juga belum berakhir. Ribuan porsi makanan masih akan dibagikan gratis di Jalur Pantura. Saya mewakili Tim Humanity Food Truck ACT sekali lagi memohon doanya agar kami tetap sehat dan selamat,” pungkas Chef Joni.

red: shodiq ramadhan
sumber: ACTNews

Artikel Terkait

Back to top button