Dasar Perjuangan Warga Palestina Adalah Kesabaran dan Al-Qur’an
Jakarta (SI Online) – Relawan Indonesia di Gaza Palestina Ir. Edy Wahyudi bersyukur bisa menjadi bagian dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza.
Edy yang sehari-hari berkecimpung dalam bisnis konsultan dan pembangunan berangkat ke Gaza pada 2011. Perannya adalah manajer proyek dalam pembangunan RSI di Gaza.
Selama 10 tahun di Gaza, Edy merasakan bahwa Palestina adalah negeri yang diberkahi.
“Di Gaza masyarakatnya dinamis, mereka selalu berpatokan dalam kesabaran. Sabar bukan menerima kezaliman, tetapi sabar menghadapi dinamika perjuangan,” kata Edy pada pengajian Ahad pagi Majelis Al Barkah As-Syafi’iyah di Tebet, Jakarta Selatan, Ahad lalu (6/6/2021).
Baca juga: Gandeng KISDI, As Syafiiyah Salurkan Bantuan untuk Palestina Melalui MER-C
Edy melanjutkan, kesabaran masyarakat Gaza itu luar biasa.
“Setiap ada musibah mereka sabar dan meyakini insyaallah akan ada seribu jalan menuju kemenangan, mereka selalu khusnuzon (berbaik sangka) kepada Allah,” ungkapnya.
Selain sabar yang menjadi dasar dalam perjuangan, masyarakat Palestina selalu yakin akan pertolongan dengan berpedeoman Al-Qur’an.
“Al-Qur’an adalah jiwa mereka, banyak warga Gaza yang punya sanad Al-Qur’an, banyak juga Hafiz Qur’an. Para pejuang di sana standardnya adalah Al-Qur’an, setiap enam bulan mereka selalu di cek hafalannya,” ujar Edy.
Bahkan, lanjut Edy, para pejuang yang berada di garis depan mereka adalah penghafal Al-Qur’an.
“Selain sehat dan terlatih tentunya, itu standar mereka,” tuturnya.
Menurutnya, Zionis Yahudi tahu jika mereka kesulitian untuk mengalahkan para pejuang penghafal Al-Qur’an.
“Itulah kenapa mereka bantai anak-anak karena banyak anak yang hafal Al-Qur’an. Dalam agresi kemarin, anak-anak yang gugur syahid itu sebanyak 69 orang,” ungkap Edy.
Baca juga: RSI Gaza, Simbol Perjuangan untuk Kemerdekaan Palestina
Dalam agresi tersebut, kata Edy, RSI di Gaza mengalami sejumlah kerusakan. Walaupun tidak langsung terkena rudal, tetapi ada serpihan dan tekanan yang membuat plafon hancur.
“Selama peperangan banyak korban di Gaza Utara, sehingga keberadaan RSI Gaza di Gaza Utara sangat strategis untuk membantu para korban,” tandas Edy.
red: adhila