British Museum Akan Buka Galeri Kebudayaan Islam Klas Dunia
London (SI Online) — Sebuah galeri budaya Islami akan dibuka di Museum Inggris yang terkenal pada Oktober mendatang. Beberapa benda berharga dari era Ottoman akan terbuka untuk pengunjung di The Albukhary Foundation Gallery of the Islamic World.
Dilansir Anadolu (24/6) –sebagian kecil harta karun era Ottoman yang memukau mata akan dipamerkan kepada pengunjung British Museum, salah satu museum paling terkenal di dunia.
Setelah perombakan display besar-besaran, Albukhary Foundation Gallery of the Islamic World akan mempersembahkan “koleksi Islami kelas dunia”, di antaranya menyajikan karya-karya seni Turki yang berasal dari era Ottoman, juga dari negara-negara Islam lainnya.
“Galeri yang baru ini akan menjadi penyajian komprehensif akan dunia Islam melalui seni dan kebudayaan material,” kata British Museum melalui pernyataan resmi untuk mempromosikan galeri ini.
Galeri ini “akan menggarisbawahi hubungan global antara negara-negara dunia dari Afrika Barat ke Asia Tenggara dan mencerminkan hubungan antara dunia kuno, abad pertengahan, dan modern.”
Galeri yang baru ini akan memiliki dua ruangan, yang “menceritakan kisah-kisah kebudayaan Dunia Islam dari wilayah yang terentang dari Afrika Barat hingga Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga hari ini,” ujar Venetia Porter, kurator British Museum, kepada Anadolu Agency.
Pembuatan Albukhary Foundation Gallery akan memberikan kesempatan luar biasa untuk menunjukkan benda-benda yang dipakai sehari-hari seperti permainan modern dan instrumen musik.
Di antara koleksi yang ada termasuk arkeologi, seni dekoratif, wayang, buku-buku seni, kain dan seni kontemporer. “Kami menyadari betapa pentingnya tradisi Karagoz (nama tradisi wayang Turki) di Turki, namun wayang sendiri memiliki tradisi yang panjang juga,” tukas Porter.
Porter menekankan bahwa museum ini sangat “beruntung bisa memasukkan seni wayang yang diciptakan oleh Metin Ozlen,” salah satu pembuat Karagoz paling terkenal di Turki.
Contoh-contoh lain kebudayaan Ottoman juga akan dipamerkan di galeri ini, kata Porter, dua di antaranya adalah lampu masjid Ottoman yang dibuat di Iznik dan poster Ottoman yang berasal dari periode Selim III (1761-1808).
Galeri ini juga akan menampung benda-benda lain dari kebudayaan Ottoman yang kaya, termasuk sandal mandi kayu yang berhiaskan mutiara, gerabah keramik Iznik dan kain-kain yang dimiliki oleh Sultan Selim III.
“Islam telah memainkan peran penting dalam kemanusiaan, sebagai kepercayaan, sistem politik dan kebudayaan,” ujar British Museum melalui pernyataannya, menambahkan bahwa mereka “akan mempersembahkan benda-beda yang melambangkan pertukaran kebudayaan di area yang terbentang dari Nigeria ke Indonesia dan dari abad ke-7 hingga saat ini.”
Koleksi-koleksi baru lain di antaranya adalah buku ilustrasi yang berasal dari abad ke-14 yang dibuat berdasarkan tradisi berdongeng — Shahnama dari Persia (Buku Raja-Raja) — yang akan dipamerkan bersama perkamen dari kaisar Mughal India di abad ke-16, Akbar’s Hamzanama (Petualangan Hamza).
The Albukhary Foundation Gallery of the Islamic World akan dibuka pada 18 Oktober 2018, kata museum tersebut.
The Albukhary Foundation adalah organisasi nirlaba dari Malaysia. Selama empat puluh tahun terakhir, organisasi ini melakukan amal melalui pendidikan dan peninggalan sejarah.
Sumber : Anadolu