Pengamat: PDIP Babak Belur di Pilkada 2018
Jakarta (SI Online) – Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) babak belur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.
Alasannya, banyak calon kepala daerah yang diusung PDIP mengalami kekalahan berdasarkan hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.
“Jika merujuk data hasil survei sebelum pilkada dan dibandingkan dengan hasil quick count justru yang babak belur PDIP,” kata Ubedilah Badrun, Ahad (1/7/2018), seperti dilansir Sindonews.com.
Dia memberikan contoh di Pilkada Jawa Barat. Menurut dia, sebelum pemungutan suara, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) diprediksi oleh sejumlah lembaga survei memperoleh suara tujuh hingga 12%.
Namun, lanjut dia, hasil quick count sejumlah lembaga survei menyebutkan pasangan Asyik memperoleh kisaran 29.50 % suara. Sementara pasangan yang diusung PDIP di Pilkada Jawa Barat, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan berada paling bawah.
“Yang mendekati konsisten terpuruk adalah pasangan yang didukung PDIP antara hasil survei dengan hasil quick count sama, yaitu sekitar 10%,” katanya.
Kemudian, kata dia, perolehan suara pasangan yang diusung PDIP di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo-Taj Yasin tidak signifikan karena sebagai incumbent (petahana) hanya memperoleh sekitar 56% berdasarkan quick count.
Selain itu, kata dia, pasangan calon yang diusungnya PDIP di Pilkada Jawa Timur, Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno juga kalah dengan perolehan suara sekitar 40% berdasarkan hitung cepat.
“Berdasarkan quick count Pilkada 2018 sejumlah lembaga survei, cagub-cawagub yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kalah di 11 provinsi dari 15 provinsi,” tuturnya.
red: A Syakira