Geger Pandora Papers
Jakarta (SI Online) – Beberapa hari ini mencuat pemberitaan Pandora Papers, yaitu bocornya jutaan file rahasia menyangkut – menurut Reuters – 330 pejabat publik, 35 pemimpin dunia menyembunyikan harta miliaran dollar untuk menghindari pajak, demikian Aljazeera memberitakan berturut-turut 3-4 Oktober.
The Pandora Papers, diterbitkan Ahad (3/10), didasarkan pada dokumen yang bocor ke International Consortium of Investigative Journalism (ICIJ) dan mengungkap transaksi luar negeri, presiden dan perdana menteri, termasuk Raja Yordania Abdullah II, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis dan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta.
Catatan yang bocor berasal dari 14 perusahaan dari seluruh dunia – dari Vietnam hingga Belize hingga Seychelles.
ICIJ – jaringan wartawan dan organisasi media – meluncurkan upaya dua tahun untuk menyaring 11,9 juta file rahasia yang bocor ke sana, dibantu dalam upaya itu oleh lebih dari 600 jurnalis dari 150 outlet media.
Tim juga memverifikasi informasi dari tangkapan 2,94 terabyte dengan referensi silang ke catatan publik dari lusinan negara.
“Mereka (yang terlibat Pandora Papers) menggunakan rekening luar negeri hingga perwakilan luar negeri untuk membeli ratusan juta dolar properti di negara lain, dan untuk memperkaya keluarga mereka sendiri dengan mengorbankan warga negara mereka,” ungkap penyidik dari ICIJ, Fergus Shiel dikutip dari BBC, Senin (4/10/2021).
Mereka yang terlibat Pandora Papers. ada Raja Yordania Abdullah II yang memiliki perusahaan di surga pajak untuk mengumpulkan properti senilai US$ 100 juta dari Malibu, California hingga Washington Amerika Serikat (AS) lalu London Inggris.
Juga Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev yang diduga terlibat transaksi properti senilai ratusan juta di Inggris. Dia sendiri telah lama dituduh korupsi di negerinya.
Lalu disebut Perdana Menteri Ceko Andrej Babis membeli sebuah puri di selatan Prancis senilai US$ 22 juta. Meskipun lagi-lagi pejabat publik itu mengaku tak pernah melakukan hal ilegal atau salah.
Selanjutnya Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga masuk dalam laporan di mana dia disebut diam-diam memiliki perusahaan dan perwalian dengan jumlah jutaan dolar. Ada juga presiden Rusia Vladimir Putin. Meski tak disebutkan langsung dalam file itu, dia dihubungkan dengan aset rahasia di Monaco.