Usamah Hisyam: Soal Capres-Cawapres, Parmusi Ikuti Hasil Mukernas
Jakarta (SI Online) – Sebagai Ketua Umum PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Usamah Hisyam mengaku hanya akan mengikuti hasil Mukernas terkait kritera kepemimpinan untuk Pilpres 2019 mendatang. Usamah menyadari, sebagai Ketua Umum dirinya tidak dapat bertindak sendiri dalam mendukung calon melainkan harus diawasi oleh peraturan dalam hal ini adalah keputusan Mukernas.
“Parmusi akan mengikuti keputusan Mukernas. Itu yang akan diperjuangkan,” ungkap Usamah dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad 8 Juli 2018.
Jawaban Usamah ini merespon pertanyaan apakah dalam menetapkan dukungan dalam Pilpres 2019 mendatang dirinya akan mengikuti keputusan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab, termasuk Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional.
Usamah menjelaskan, sebagai ormas yang fokus bergerak di bidang dakwah, Parmusi akan menetapkan sejumlah kritera untuk menjadi panduan bagi anggotanya. Apalagi pada akhir September nanti Parmusi akan mengumpulkan sekitar lima ribu dainya dalam Jambore Nasional Dai Parmusi. “Nggak elok kalau kita tidak punya kritera,” tambah dia.
Mengenai waktu pelaksanaan Mukernas untuk menetapkan kritera Capres-Cawapres yang didukung Parmusi, Usamah menjawab pengurus pusat Parmusi belum menetapkan waktunya.
“Kita belum menetapkan waktunya. Ini diserahkan pada pengurus pusat. Bisa saja awal September, bisa akhir Agustus,” jawab dia.
Menurut Usamah, Mukernas untuk penetapan kritera pemimpin nasional lebih dilakukan sebelum pengumuman capres-cawapres 2019-2024 oleh KPU. Tujuannya agar saat menentukan kritera tidak diarahkan ke calon tertentu.
Hanya saja, sesuai poin kedua rekomendasi Rakornas 6-8 Juli ini, Usamah memberi kisi-kisi bila calon yang didukung Parmusi adalah yang membuka ruang bagi pengembangan dakwah Islamiyah, khususnya penerapan syariat Islam di kalangan umat untuk memperkokoh PancasiIa dan NKRI.
“Kita tidak mau terjebak hanya karena brand atau image seakan-akan dia memihak umat Islam tetapi shalat saja tidak pernah, Jumatannya dimana apalagi Subuhnya,” kata mantan anggota DPR dari PPP ini.
Usamah menegaskan, Parmusi menginginkan pemimpin yang bukan hanya kebijakannya memihak umat tetapi secara kepribadian juga menerapkan Islam dalam dirinya. Tujuannya agar tercapai ridha Allah, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
red: shodiq ramadhan