Di Masa Pandemi Properti Syariah Justru Tumbuh 40 Persen
Bandung (SI Online) – Pandemi Covid-19 yang telah terjadi saat ini menyebabkan banyak sektor bisnis yang mengalami penurunan omzet maupun pertumbuhan. Termasuk salah satunya sektor bisnis properti.
Menurut sebuah laporan pada 2020 sektor properti mencatatkan pertumbuhan minus, dan bahkan banyak sekali sekarang ini properti yang dijual dibawah harga pasar.
Sebagian developer juga kesulitan untuk melakukan penjualan propertinya, dan bahkan beberapa pebisnis properti akhirnya tidak sedikit yang gulung tikar karena sangat kesulitan menjual propertinya di masa pandemi ini belum ada kabar pulihnya.
Namun kondisi ini justru berbanding terbalik dibandingkan dengan bisnis properti syariah. Menurut Ketua Asosiasi Developer Properti Syariah (ADPS), Arief Sungkar, properti syariah selama masa pandemi ini justru mengalami kenaikan dan pertumbuhan yang signifikan.
“Ini yang luar biasanya, kalau kita melihat pasar properti secara umum turun. Tetapi kalau kita cek fakta di lapangan, banyak laporan dari anggota-anggota kami di berbagai daerah justru berhasil mencatatkan rekor penjualan yang bagus bahkan boleh dibilang fantastis,” ungkap Arief Sungkar dalam sebuah acara di Bandung, Ahad (24/10/2021).
Arief mencontohkan di Sulawesi Selatan ada proyek properti syariah yang berhasil “sold out” selama pandemi ini. Demikian juga yang di Samarinda, Bekasi dan daerah lain ada proyek properti syariah anggota ADPS yang berhasil mencatatkan penjualan yang sangat bagus.
Menurut Arief hal ini menarik minat beberapa developer konvensional yang masih jualan menggunakan bank yang akhirnya berminat untuk berkolaborasi dengan para developer properti syariah ini dan hasilnya luar biasa.
“Kalau kita hitung tahun 2019, proyek-proyek properti syariah di bawah binaan asosiasi dan komunitas di Developer Properti Syariah berjumlah sekitar 500 proyek di seluruh Indonesia. Di tahun 2020 saat pandemi, jumlah project para Developer Property Syariah ini bukannya berkurang, malah bertumbuh sekitar 40%, naik menjadi sekitar 700 proyek. Bulan lalu kita hitung jumlah proyek para anggota dan member di DPS sudah mencapai angka 900 projek dan masih tumbuh lagi sekira 30%, padahal ini baru sampai di kuartal tiga 2021,” ungkapnya.
Menurut Arief ada beberapa faktor penyebab properti syariah justru naik salah satunya yang sudah diprediksi bahwa 2020 keatas akan terjadi halal boom. Dimana banyak kaum muslimin yang saat ini paham dan sangat peduli dengan produk-produk halal dan sesuai syariah.
“Bahkan sekarang bermunculan produk halal yang dulu tidak terpikirkan, misalnya lemari es halal, kaos kaki halal, kerudung halal dan sebagainya. Ini menunjukkan pasar sudah bergerak dan bergeser menginginkan produk-produk yang halal saja termasuk di properti,” imbuhnya.