Singapura Larang Penerbitan Buku yang Memuat Kartun Nabi Muhammad Saw
Singapura (SI Online) – Singapura melarang penerbitan gambar-gambar yang menyinggung atau menghina agama, termasuk kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad Saw.
Larangan ini dikeluarkan oleh Infocomm Media Development Authority (IMDA) atau Otoritas Pengembangan Media Infokom, Senin (01/11), terkait penerbitan buku berjudul “Red Lines: Political Cartoons and the Struggle Against Censorship”.
IMDA mengungkapkan, dalam buku tersebut ditemukan hal “tidak menyenangkan” di bawah Undang-Undang Publikasi yang Tidak Diinginkan.
Buku yang ditulis oleh akademisi Singapura Cherian George dan novelis grafis Sonny Liew tersebut diterbitkan pada bulan Agustus tahun ini oleh The MIT Press.
Situs web buku tersebut menggambarkan konten yang mengeksplorasi motif dan metode sensor politik kartun di seluruh dunia.
“Kartun Charlie Hebdo yang ofensif pertama kali muncul pada tahun 2006 dan telah dicap secara luas sebagai tidak bertanggung jawab, sembrono dan rasis,” kata IMDA.
“Sebagian besar publikasi besar menolak untuk mereproduksi kartun karena dianggap menghasut,” imbuh IMDA, seperti dikutip Today Online.
Reproduksi grafik ini telah menyebabkan keresahan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, Timur Tengah dan Inggris.
Hal ini juga mengakibatkan serangan kekerasan, dengan satu bahkan melibatkan tempat dan staf penerbit asli pada tahun 2015, di mana 12 orang tewas.
IMDA mengatakan gambar ofensif diidentifikasi dalam konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kebudayaan, Masyarakat dan Pemuda.