Kalem, KSAD Dudung Abdurachman Bilang Satgas TNI di Papua Tak Harus Perangi KKB
Jakarta (SI Online) – Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, satuan tugas TNI yang beroperasi di Papua tidak harus memerangi kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dudung menegaskan, prajurit TNI harus mampu merangkul kelompok bersenjata agar mereka bisa kembali ke pangkuan NKRI.
“Satgas tidak harus memerangi KKB, namun mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus karena mereka adalah saudara kita. Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI,” ujar Dudung di Timika, Selasa, 23 November 2021.
Hal itu diungkapkan Dudung saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AD, Persit KCK, dan Satgas Yonif PR 328/Dirgahayu bertempat di Markas Batalion Raider 754/ENK20/3 Kostrad, di Timika, Papua.
Kepada para prajurit TNI AD, dia berpesan bahwa mereka bertugas di Papua demi pengabdian kepada bangsa dan negara, serta menjaga dan melindungi masyarakat Papua.
Tolok ukur keberhasilan tugas seorang prajurit TNI, katanya, jika mereka disayangi, dicintai, dibanggakan dan dikagumi oleh rakyat Papua.
“Bila kalian selesai Satgas dan masyarakat menangisi kalian karena masih ingin kalian tugas dan tinggal bersama-sama dengan mereka, berarti kalian sudah berhasil merebut hati dan simpatik masyarakat Papua,” ujar Dudung Abdurachman.
Kunjungan Dudung ke Timika itu merupakan kunjungan perdananya ke Papua sejak dilantik menjadi KSAD oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu lalu (17/11) di Istana Negara, Jakarta.
Begitu tiba di Bandara Mozes Kilangin di Timika, Dudung disambut Pelaksana Harian Kepala BIN Daerah Papua, Mayor Jenderal TNI Napoleon, dan Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap, Brigadir Jenderal TNI Bangun Nawoko, dan lain-lain.
Jenderal Dudung Abdurachman menyebut kedatangannya ke Papua dalam rangka mengunjungi Satuan Tugas Operasi di Papua. Ini untuk mendengarkan berbagai masukan dari prajurit dan mencari solusi mengatasi kesulitan yang dihadapi para prajurit dalam melaksanakan tugas operasi di Papua.
sumber: ANTARA