Anies Baswedan Jadi Gubernur Terpopuler dan Paling Berpengaruh 2021 Versi Indonesia Indicator
Jakarta (SI Online) – Indonesia Indicator (I2), perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI), menobatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai gubernur terpegah (terpopuler) dan paling berpengaruh pada 2021.
“Anies didapuk sebagai Gubernur Terpegah karena sosoknya paling banyak diberitakan media massa di Tanah Air,” kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang di Jakarta, Jumat (30/12/2021) seperti dilansir ANTARA.
Rustika mengatakan, sebagai Gubernur Paling Berpengaruh 2021, Anies adalah figur yang pernyataannya paling banyak dikutip media. “Gubernur Paling Berpengaruh merupakan top influencer di media,” ujarnya.
Indonesia Indicator (I2) mencatat ada 10 nama gubernur/wakil gubernur yang dinobatkan sebagai Terpegah dan Paling Berpengaruh.
Ke-10 nama itu, dihimpun dari 28.779.574 berita yang dimuat 6.470 media online Indonesia mulai 1 Januari hingga 19 Desember 2021. Data dianalisis secara real time dengan menggunakan sistem Intelligence Media Analytics (IMA) yang berbasis artificial intelligence.
Sebagai Gubernur Terpegah 2021 Anies Baswedan muncul dalam 127.677 berita. Menurut Rustika, kebijakan Anies yang mendapat sorotan pada tahun 2021 berkaitan dengan aksi demo buruh yang meminta kenaikan UMP DKI Jakarta.
“Isu lain yang menjadi atensi media adalah bencana banjir di Jakarta pada bulan Februari, kebijakan saat terjadi lonjakan kasus COVID-19 di DKI Jakarta pada bulan Juni, dan pemanggilan oleh KPK terkait dengan pengadaan lahan di Munjul pada bulan September,” kata Rustika.
Posisi kedua Gubernur Terpegah 2021 diduduki Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 85.158 berita. Menurut dia, figur Ganjar mendapat sorotan saat penanganan COVID-19 di beberapa wilayah, terutama saat ada ledakan COVID-19 di Kudus hingga akhirnya berakhir.
Kebijakan banjir di Semarang pada bulan Februari lalu juga menjadi atensi ketika Ganjar meminta Kali Babon dinormalisasi.
Selain itu, media juga menyorot Ganjar saat membanggakan penunjukan Indonesia sebagai Presidensi G20, kehadiran di Papua untuk menyemangati atlet-atlet Jateng saat PON, isu konflik dengan PDI Perjuangan, serta ramai soal deklarasi sukarelawan Ganjar untuk Pilpres 2024.