Tak Perlu Tanyakan Agama Ferdinand, Cuitannya Masuk Kategori Penodaan Agama
Jakarta (SI Online) – Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH. M. Cholil Nafis mejelaskan, cuitan Ferdinand Hutahaean di Twitter “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela” sudah masuk ranah penodaan agama.
Melalui akun Twitter resminya @cholilnafis, dipantau Ahad, 9 Januari 2022, Cholil menjelaskan mengenai kategori penodaan agama berdasarkan ijtima ulama MUI 2021.
”Sebenarnya kita tidak perlu menanyakan agamanya apa, muallaf atau tidak. Selama membandingkan Allahnya dg Allah lainnya seraya merendahkan yg disembah orang lain menurut keputusan Ijtima ulama MUI 2021 adlh penodaan agama. Krn sdh dianggap menghina dan melecehkan Tuhan yg disembah,” kata Kiai Cholil.
Seperti diberitakan sebelumnya, cuitan Ferdinand Hutahaean di Twitternya @FerdinandHaean3 pada 4 Januari 2022 yang telah dihapus itu berbunyi “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela”.
Cuitan ini mendapat tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya, GP Ansor yang menyebut pernyataan Ferdinand berpotensi menimbulkan permusuhan.
Menanggapi sikap dari GP Ansor tersebut, Ferdinand mengaku dirinya merupakan muallaf sejak 2017 lalu.
“Pertama begini ya saya menghormati pendapat GP Ansor dalam hal ini. Saya melihat bahwa pendapat ini timbul karena masih ada persepsi dan asumsi bahwa namanya Ferdinand itu adalah orang Kristen yang menyerang Islam,” kata Ferdinand Hutahaean, Jumat, 7 Januari 2022, seperti dilansir Sindonews.com.
“Padahal fakta sesungguhnya saya kan sama dengan orang-orang Ansor adalah seorang muslim. Saya telah menjadi mualaf sejak 2017,” tambahnya.
Ferdinand mengaku, cuitannya tersebut merupakan pandangan pribadi terkait masalah yang sedang dihadapinya dan tidak bermaksud menyinggung agama mana pun.
“Jadi tidak mungkin saya berbicara tentang sesuatu yang menyerang apa yang saya yakini. Saya sudah jelaskan berkali-kali bahwa cuitan tersebut terkait dengan masalah pribadi saya dan tidak menyangkut agama apapun,” kata Ferdinand Hutahaean.
red: a.syakira