Kiai Didin: Umat Islam Harus Terlibat Aktif dalam Amar Makruf Nahi Munkar
Bogor (SI Online) – Rasulullah SAW dalam melaksanakan dakwah dan amar makruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran) memiliki akhlak dan tujuan yang mulia.
“Tidak hanya ajaran yang disampaikan tapi juga cara dalam menyampaikan itu berkaitan dengan akhlak yang mulia,” demikian dikatakan KH Didin Hafidhuddin dalam kajian Ahad pagi (23/1) di Masjid Al Hijri II, Kota Bogor.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan, dakwah dan amar makruf nahi munkar yang dilakukan Rasulullah harus dilanjutkan oleh umat-Nya.
“Karena itu menjadi kewajiban utama bagi kita semua untuk terlibat aktif dalam kegiatan dakwah dan amar makruf nahi munkar. Kita harus terlibat aktif sesuai dengan kemampuan dan keberadaan atau posisi kita,” jelas Kiai Didin.
Menurutnya, amar makruf nahi munkar merupakan syarat untuk mendapatkan al falah. “Al falah itu adalah kebahagiaan, keselamatan dan ketenangan dalam kehidupan,” ungkapnya.
Hal itu, sesuai perintah Allah di dalam surat Ali Imran ayat 104, yang berbunyi:
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Kembali Kiai Didin menegaskan bahwa kita harus terlibat aktif dalam upaya memperbaiki keadaan.
“Karena jika umat Islam diam, masa bodoh terhadap lingkungan, hanya mementingkan diri sendiri, tidak pernah berusaha mengajak dirinya, keluarga dan lingkungannya dalam kebaikan, maka dia tidak akan mendapatkan al falah yang sesungguhnya,” jelas Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) itu.
“Dan kalau kita diam maka yang akan dominan adalah orang-orang yang menyerukan sebaliknya yaitu keburukan,” tandasnya.
red: adhila