Dukung Palestina, Tunisia Tolak Hubungan Diplomatik dengan Israel
Tunisia (SI Online) – Kementerian Luar Negeri dan Imigrasi Tunisia di Luar Negeri membantah apa yang dipromosikan oleh beberapa situs web yang berafiliasi dengan penjajah Israel tentang tuduhan palsu bahwa ada pembicaraan diplomatik dengan Tunisia.
“Situs-situs itu telah menyebarkan desas-desus ini dalam upaya berulang kali untuk merusak citra Tunisia dan sikapnya yang kuat dalam mendukung hak Palestina yang tidak dapat dicabut dan undang-undang pembatasan,” demikian kata Kementerian Luar Negeri Tunia dalam pernyataan persnya dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Kamis (9/6/2022).
Pihaknya menekankan bahwa Tunisia tidak tertarik membangun hubungan diplomatik dengan entitas Israel penjajah.
“Ini akan tetap menjadi sikap resmi dan sikap rakyat, seperti yang telah dikonfirmasi oleh Presiden Republik dalam banyak kesempatan untuk setia mendukung perjuangan rakyat Palestina sampai hak-hak mereka yang sah tercapai dan dipulihkan terutama adalah pembentukan negara Palestina merdeka dengan Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kotanya,” ungkap Kementerian.
Sementara itu, pihak Israel melalui lobi-lobinya di sejumlah negara Islam terus bergerak menebar pengaruh dan diplomasi agar terwujud hubungan normalisasi negara-negara tersebut dengan Israel.
Beberapa saat lalu, Emir Kelompok Cendekiawan Islam di Pakistan, Fazlur Rahman, mengatakan bahwa mereka telah menggagalkan rencana untuk mengakui “Israel”, yang diserukan oleh beberapa orang di negara itu.
Fazlur Rahman menambahkan bahwa ketika Masjid Al-Aqsa diserang dan disalahpahamkan oleh Zionis, Asosiasi Cendekiawan Islam di Pakistan mengadakan protes dan kecaman besar-besaran di Karachi.
“Sebuah lobi tertentu di Pakistan pada saat itu berbicara tentang pentingnya mengakui Israel dan normalisasi dengannya, tetapi pertemuan Anda pada waktu itu dan di tempat ini dan suara Anda yang meninggi melawan ideologi lobi tertentu di Pakistan tersebut, menyebabkan kegagalan konspirasi mereka dan membungkam lidah mereka sehingga tidak ada seorang pun di Pakistan yang berani berbicara tentang pengakuan Israel dan normalisasi dengannya setelah itu.” kata Fazlur dalam sebuah konferensi.
sumber: infopalestina