Israel Bombardir Jalur Gaza, 15 Warga Palestina Tewas
Gaza (SI Online) – Jet-jet tempur Israel pada Jumat (5/8/2022) membombardir Jalur Gaza, Palestina. Militer Zionis mengeklaim serangan itu menewaskan sekitar 15 orang.
Militer Israel mengeklaim serangannya adalah bagian dari operasi melawan target di dalam kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ). “Kami mengasumsikan sekitar 15 tewas dalam aksi di Gaza,” kata militer Israel mengacu pada para anggota PIJ.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengonfirmasi bahwa Taysir al-Jabari, seorang komandan Brigade Al-Quds—lengan militer PIJ—berada di antara mereka yang tewas dalam serangan udara Zionis Israel di sebuah apartemen di Menara Palestina di pusat Kota Gaza. Kementerian juga menyebut, 55 warga Palestina lainnya terluka akibat agresi militer Zionis.
Kelompok pejuang Jihad Islam Palestina (PIJ) segera membalas serfrangan itu dengan menembakkan sekitar 100 roket ke Israel. PIJ mengatakan serangan udara oleh Israel sama halnya dengan “deklarasi perang”. Namun belum ada laporan tentang dampak serangan roket tersebut.
Militer Israel mengeklaim 15 orang yang tewas dalam serangan udara di Gaza adalah para milisi. Namun, klaim itu tak sepenuhnya benar karena anak perempuan berusia lima tahun berada di antara mereka yang tewas.
“Kami menyerukan semua kekuatan perlawanan dan sayap militer mereka untuk merespons dalam satu front persatuan terhadap agresi ini,” kata PIJ dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Sabtu (6/8/2022).
Baca juga: Tentara Israel Tangkap Pemimpin Jihad Islam di Tepi Barat
PIJ dan Israel telah bersitegang selama beberapa hari terakhir setelah pasukan Zionis menangkap anggota senior PIJ di Tepi Barat.
Video penangkapan yang beredar menunjukkan anggota PIJ diseret ke tanah dan digigit anjing militer Zionis. Tank-tank Israel telah berbaris di sepanjang perbatasan.
Baca juga: Jihad Islam Palestina Ancam Bom Pusat Israel
Pemimpin PIJ, Ziad al-Nakhala, yang sedang mengunjungi Iran mengatakan kepada stasiun televisi Al-Mayadeen; “Tel Aviv akan menjadi salah satu target rudal perlawanan…seperti semua kota Zionis”.
Serangan udara militer Zionis terjadi empat hari setelah Israel menutup dua penyeberangan perbatasannya dengan Gaza dan membatasi pergerakan warga sipil Israel yang tinggal di dekat perbatasan, dengan alasan masalah keamanan.