Warga Antusias Datangi Posko MER-C di Mentawai
Mentawai (SI Online) – Setelah menempuh dua kali perjalanan laut selama 7,5 jam dari Muara Padang, Tim Medis MER-C yang terdiri dari empat orang relawan akhirnya sekitar pkl 15.30 tiba di wilayah pasca gempa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa 20 September 2022.
Kedatangan Tim disambut hangat oleh Camat dan warga setempat. Bahkan mengetahui kehadiran Tim Medis, warga antusias mendatangi posko MER-C untuk berobat.
“Kami disambut sangat baik oleh Bapak Camat dan diarahkan untuk menginap di salah satu rumah warga,” ujar Khoirul Mustafa, Ketua Tim MER-C untuk Misi Kemanusiaan Gempa Bumi Mentawai melalui keterangannya kepada Suara Islam, Kamis (22/9/2022).
“Kira-kira setengah jam kami istirahat, warga mulai berdatangan ke posko kami untuk berobat. Mereka antusias untuk mendapatkan pengobatan. Hingga pkl 18.30, kami memberikan pelayanan kesehatan bagi 36 warga,” tambah relawan yang sudah berpengalaman melakukan misi kemanusiaan di Mentawai saat gempa beberapa tahun lalu.
Malamnya, Tim langsung memenuhi undangan pertemuan dengan pejabat setempat yang dihadiri oleh Camat, Sekretaris Camat, Kepala Puskesmas, Danramil, Babinkamtibmas dan beberapa staf kecamatan serta perwakilan LSM. Agenda pertemuan malam itu selain untuk menyambut kedatangan tim sekaligus membicarakan rencana kegiatan Tim Medis MER-C di Mentawai.
Dari hasil pertemuan didapatkan informasi bahwa wilayah gempa terparah adalah Simalegi dan Simatalu, kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tidak ada korban jiwa di wilayah ini. Namun jumlah KK yang terdampak bencana sebanyak 553 KK atau sekitar 6.232 jiwa yang tersebar di 10 dusun.
“Warga setiap hari masih mengungsi karena takut terjadi gempa susulan,” ungkap Mustafa.
Relawan asal Lampung ini menyebutkan bahwa kebutuhan yang mendesak adalah pendampingan psyco social, MCK di tempat pengungsian, shelter dan pelayanan kesehatan.
Untuk itu, dalam beberapa hari ke depan, Tim MER-C akan melakukan pelayanan kesehatan di Desa Simatalu.
“Atas arahan pejabat setempat, kami mobile ke Dusun Bojo dan Saikoat yang berada di desa Simatalu. Kami akan terus menyisiri wilayah-wilayah terdampak gempa terparah dengan sistem mobile clinic, sesuai prinsip kerja MER-C,” imbuhnya.
Tim MER-C yang terdiri dari satu dokter, satu perawat dan dua relawan non medis, bertolak ke Padang Sumbar pada Senin 19 September 2022.
Esoknya , tim melanjutkan perjalanan melalui jalur laut dari Muara Padang menuju Sikabaluan dengan jarak tempuh selama 4,5 jam. Dari Sikabaluan, tim masih harus melanjutkan perjalanan dengan long boat selama 3 jam untuk mencapai Simalegi.
Tim dijadwalkan akan bertugas selama 2 minggu untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak bencana gempa dan melakukan assessment kebutuhan warga korban gempa.
red: adhila