Al-Aqsha dalam Bahaya, Membelanya Kewajiban Agama
Palestina (SI Online) – Bahaya serius mengancam Masjid Al-Aqsha. Di tengah mobilisasi Zionis untuk melakukan penyerbuan yang terbesar dalam sejarah masjid ini, menuju yahudisasi masjid secara keseluruhan untuk mendirikan kuil Yahudi yang mereka klaim, di tengah-tengah seruan para ulama untuk membelanya dengan segala cara.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Jumat (14/10/2022), sejumlah ulama senior mengungkapkan tentang bahaya besar yang mengancam Masjid Al-Aqsha, yang pada gilirannya mereka menekankan perlunya mempertahankan dan melindunginya dengan semua yang dimiliki, termasuk darah, jiwa dan hartanya.
Membela Al-Aqsha adalah kewajiban
Kepala Pusat Pembinaan Ulama di Mauritania, Sheikh Dr. Mohamed El-Hassan Ould El-Dado, mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Masjid Al-Aqsha semakin cepat. Zionis melakukan konspirasi atas masjid tersebut. Situasinya menjadi lebih sulit daripada beberapa tahun terakhir.
Dia menekankan bahwa gerakan umat untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsha adalah kewajiban agama dan tugas bagi setiap orang yang mampu. Terlebih orang-orang Palestina yang mampu, merupakan kewajiban bagi mereka untuk pergi ke Masjid Al-Aqsha dan berjuang untuk mempertahankannya, serta untuk melindungi tempat-tempat suci dengan apa yang mereka mampu.
Dia melanjutkan, “Umat harus berdiri di belakang mereka dengan memberikan dana, memobilisasi dengan protes dan demonstrasi di kota-kota, dan bergerak dengan semua yang dimilikinya di bidang politik, ekonomi, kemanusiaan, hukum dan media.”
Al-Dado meminta para ulama umat untuk menjelaskan pentingnya dan kesakralan Masjid Al-Aqsha. Agar mereka tidak tinggal diam atas situasi berbahaya ini, di mana pendudukan Zionis sedang berusaha untuk sepenuhnya melakukan yahudisasi Masjid al-Aqsha.
Al-Dado juga meminta para tokoh media untuk membuat opini publik tentang apa yang mengancam Masjid Al-Aqsha, dan bahaya yang sedang terjadi di dalamnya.
Dia mengatakan, “Ini adalah kewajiban. Setiap orang yang mengabaikannya akan menderita bencana langsung di dunia ini, dan nanti pada qiamat, Allah akan meminta pertanggung jawabannya.”
Mengembalikan al-Aqsha sebagai isu utama
Sheikh Abd al-Hay Yusuf, Ketua Majlis Ulama Negara Sudan, mengatakan, “Musuh-musuh Allah berhasil menyibukkan umat ini sendiri, dan rakyatnya dikuasi sebagian tiran. Hal itulah yang mendorong rakyat untuk menarik diri dan menjadi sibuk dengan kegalauan mereka.”