Menulis sebagai Jalan Jihad Santri
Hari ini, Sabtu bertepatan dengan 22 Oktober 2022. Beberapa tahun lalu pemerintah Indonesia menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri.
Hal ini tentu sangat wajar sebagai wujud penghargaan sekaligus untuk mengenang kontribusi para santri dalam memperjuangkan sekaligus menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan.
Hal ini menjadi momentum terbaik bagi pemerintah untuk menempatkan santri sekaligus lembaga pendidikan pesantren sebagai bagian penting dalam menjaga keutuhan negara dari berbagai upaya rongrongan juga penjajahan.
Salah satu elemen penting yang melekat pada santri adalah ilmu. Sebab pesantren sebagai tempat santri melakukan berbagai penempaan dan pembinaan dalam beragam aspek.
Dari iman, takwa dan akhlak mulia hingga ilmu pengetahuan yang masuk kategori ilmu fardhu ‘ain dan fardhu kifayah, hingga ilmu kontemporer sebagai turunan atau pengembangan dari ilmu-ilmu dasar yang sejatinya bersumber dari basis yang sama yaitu wahyu Allah: Al-Qur’an yang diperjelas oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam berbagai al-Haditsnya.
Sehingga santri pun akrab dengan beragama mata ilmu sekaligus berbagai bentuk aplikasinya secara langsung.
Diantara tradisi santri yang akrab dan terngiang dalam benak banyak orang terutama yang pernah nyantri adalah menulis.
Bagi santri, menulis merupakan elemen penting dalam proses pembelajaran, terutama dalam mengkaji berbagai kitab mu’tabarah yang sudah akrab dengan kaum santri atau pesantren.
Selain memberi baris atau harakat pada kitab yang masih gundul juga untuk meresume atau mencatat apa-apa yang disampaikan oleh para Kiai, Tuan Guru dan para Ustadz yang mendidik mereka di berbagai momentum.
Dalam belajar, santri tidak saja mengandalkan telinga dan mata juga ingatan, tapi juga catatan atau menulis. Sehingga secara umum santri sangat akrab dengan tradisi menulis.
Bila menelisik ke sejarah pesantren di Indonesia, kita dapat memahami bahwa santri dengan pesantrennya, pada zamannya merupakan elemen penting yang berkontribusi dalam perjuangan melawan penjajah.