MUAMALAH

Kehidupan Bertetangga dalam Islam

Kasus kematian keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, akhirnya sampai pada asumsi bahwa mereka  merupakan penganut apokaliptik.

Gagasan ini muncul ke permukaan setelah kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala menyebutkannya dalam tayangan di Kompas TV. (Tirto.id, 15/11/2022)

Istilah ini belum populer di tengah masyarakat, akan tetapi beberapa kalangan telah mengenalnya. Menurut kamus Merriam Webster, apokaliptik adalah hal-hal yang berkaitan atau menyerupai kiamat. Peringatan apokaliptik adalah firasat bencana yang akan segera terjadi atau malapetaka terakhir.

Sementara isu ini bergulir, uji forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, terkendala dengan kondisi korban yang membusuk.

Akan tetapi pihak kepolisian tetap akan memeriksa kasus ini, sampai terlihat titik terang di sana. Diperkirakan dalam satu pekan, hasil pemeriksaan forensik telah selesai.

Kepedulian Tetangga

Perjalanan kasus ini tak lepas dari keberadaan tetangga. Bau busuk yang sama sebenarnya telah tercium sejak beberapa bulan lalu.

Namun tidak satupun tetangga yang mencari tahu terkait hal tersebut sebab  korban sekeluarga, disinyalir sebagai pribadi yang tertutup. 

Buah dari penerapan sekularisme adalah sikap individualisme. Masing-masing hanya mengurusi kehidupan pribadinya saja. Tidak berusaha mencari tahu kabar tetangganya, atau mengenal kehidupan mereka lebih dekat. Bahkan tetangga lainnya tidak mengenal nama kepala keluarga korban tersebut.

Islam Menjamin Hak Tetangga

Islam memberi kedudukan yang tinggi pada tetangga. Sampai-sampai keimanan seseorang diukur dari bagaimana cara dia memperlakukan tetangganya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button